Sabtu, 31 Mei 2008

Manusia. Siapakah kamu??(1)

Manusia merupakan makhluk yang misterius. Tak seorangpun mengetahui secara pasti definisi manusia yang sebenarnya. Saya sendiri yang telah hidup 22 tahun sebagai manusia, tidak mengetahui secara pasti karakteristik diri saya sendiri. the secret! Bahkan seorang mahasiswa lulusan terbaik Toronto University tahun 70an yang lulus dengan title sum cumlude (ipk 4) dibuat bingung dengan dirinya sendiri.


Human

Karena kebingungannnya itu, dia sampai merobek ijazahnya di depan wisudawan dan para dosen, sambil berkata “ siapa aku sebenarnya? Darimana sebenarnya aku bersal? Untuk apa sebenarnya aku Hidup? Kemana sebenarnya aku setelah mati?” Pertanyaan yang genius dari seorang yang genius. Pertanyaan yang mampu membuat semua manusia di sidang wisudaan itu DIAM! Tidak mampu menjawab! Bagaimana tidak, setiap pertanyaan selalu ada kata SEBENARNYA. Artinya pernyaan tersebut harus dijawab dengan jawaban yang benar, bukan sembarangan jawaban. Ya, mereka bingung, saya bingung dan mungkin Anda juga bingung.

Itu merupakan hal yang wajar, karena jika kita sudah tahu dengan pasti kebenaran tentang diri kita (manusia), maka kata Ali bin Abu Thalib “ Anda akan mengenal dengan pasti siapakah Tuhan”. Banyak perkataan-perkataan orang besar (Great Man) yang intinya “ if you know who you are, you know this universe dan you are the king in there”. Dari pada dikungkung oleh kebingungan, lebih baik saya coba untuk mendefinisikan sendiri apa dan siapa itu manusia. Walau pun saya yakin tidak akan sempurna, tapi minimal sedikit mengobati kebingungan tersebut.

Saya mulai dengan melihat definisi-definisi manusia dari berbagai sumber. Diantaranya, psikoanalisis (Freud), behaviorism, psikologi kognitif decrates (rasionalism), psikologi humanistis, dan tentunya islam.


Konsepsi Manusia dalam Psikoanalis.

Dalam Psikoanalisis, disebutkan bahwa prilaku manusia merupakan hasil interaksi 3 sub system yang ada dalam kepribadian manusia yaitu Id, Ego dan Superego.

Id adalah bagian kepribadian manusia yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia yang sering disebut pusat instink. Pusat insting dibagi 2 yaitu Libido dan Thanatos. Libido/eros merupakan instink reproduksi yaitu suatu instink kehidupan yang meliputi seksual, cinta, kasih sayang dll. Sedangkan Thanatos merupakan instink destruktif dan agresif, yaitu instink kematian yang meliputi ketakutkan terhadap kebinasaan (kematian) serta kemauan untuk mempertahankan diri. Id ini memiliki ciri-siri sebagai berikut;

  • bergerak berdasarkan prinsip kesenangan
  • ingin segera memenuhi kebutuhan
  • bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau tahu kenyataan.
  • melahirkan keinginan tapi tidak mampu memuaskan keinginannya
  • secara singkatnya, Id adalah tabiat hewani manusia.

Ego adalah suatu bagian dari manusia yang berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukan hasrat hewaninya dan hidup sebagai pribadi yang normal. Ego bergerak berdasarkan prinsip realitas/kenyataan. Sebagai contoh: Ketika Id mendesak Anda untuk membalas ejekan dengan ejekan, Ego memperingatkan Anda bahwa lawan Anda Adalah Bos yang dapat memecat Anda.

Superego adalah bagian manusia yang disebukan Freud sebagai hati nurani (conscience) yang merupakan gabuangan dari norma-norma sosial dan kultur masyarakatnya. Dengan adanya Superego, menjadikan posisi Ego berada ditengah antara mengikuti Id dan peraturan (Superego).

Secara singkat dalam psikoanalisis mengangap manusia sebagai sebuah interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (Ego) dan komponen sosial (Superego). Atau lebih sederhananya manusia disusun atas unsur animal, rasional, dan moral . -hewan, akal, dan nilai-.


Konsepsi Manusia dalam Filsafat Behavoarism.

Berbeda halnya dengan Psikoanalisis, Filsafat Behaviorism menganalisa prilaku berdasarkan hal-hal yang tampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan digambarkan (empirisme). Intinya behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana prilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Bihaviorism melahirkan konsep manuisa mesin (Homo Mechanicus).

Behaviorisme merupakan gabungan atara empirism, hendonism dan ulilitarianism. Empirism menyatakan bahwa manusia lahir tidak memiliki warna mental, dimana warna mental diperoleh dari pengalaman. Menurut empirism pengalaman merupakan satu-satunya jalan untuk mendapatkan prngetahuan. Hendonism memandang manusia sebagai makhluk yang senantiasa bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya, yaitu mencari kesenangan dan menghindari penderitaan. Sedangkan ultilitarianism menyatakan bahwa seluruh prilaku manusia tunduk pada ganjaran dan hukuman.

Secara singkat, Behaviorism memandang manusia sebagai sebuah makhluk yang dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis, prilaku adalah hasil pengalaman, dan prilaku digerakan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.


Konsepsi Manusia Berdasarkan Psikologi Kognitif

Menurut Psikologi Kognitif, manusia adalah makhluk yang berpikir (Homo Sapiens), dan pikiran menjadi alat utama untuk mendapatkan pengetahuan, bukan alat indra sebagaimana yang dinyatakan Filsafat Behaviorism. Kaum rasional mempertanyakan, apakah betul penginderaan kita, melalui pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran? Mereka bertanya demikian dikarenakan pada kenyataannya kebenaran alat indra sering gagal atau salah dalam menyajikan informasi yang akurat. Contohnya sebagai berikut;

  • Ketika kita melihat jalan kereta api dengan mata kita, kita akan melihat jalan tersebut mengecil pada ujungnya. Padahal kenyataannya tidak demikian.
  • Dengan memakai kuping saja, kita tidak dapat mendengar detak jarum jam dari kejauhan. Padahal pada kenyataannya gerakaan jarum jam tersebut menghasilakan bunyi.
  • Mata kita mengatakan bahwa bulan itu berada di atas bumi, tetapi ketika kita pergi kebulan, justru bumi yang berada diatas bulan.
  • Dengan mata saja, kita tidak bisa melihat keberadaan semut pada jarak 1 km, sehingga kita akan mengatakan tidak ada semut. Padahal pada kenyataannya semut itu ada.
  • Kita tidak bisa merasakan tekanan udara dengan indra perasa saja, padahal jika diukur dengan barometer akan diketahui tekanan udara itu kurang-lebih 1 atm.

Itulah yang menjadi keragguan kaum rasional terhadap kaum behaviorism. Sehingga kaum rasional mendefinisikan sendiri apa yang disebut manusia.

Secara singkat psikologi kognitif mendefinisikan manusia sebagai makhluk berbipikir atau Homo Sapiens.


Konsepsi Manusia dalam Psikologi Humanistis.

Menurut Psikologi Humanistis, Manusia bukan hanya mahluk yang memiliki naluri, bukan juga hanya sebagai sebuah mesin yang dibentuk oleh lingkungan, bukan juga hanya makhluk yang berfikir, tetapi makhluk yang unik yang memiliki cinta, kreativitas, dan kemampuan untuk memberikan nilai dan makna dalam kehidupan.


Konsepsi Manusia dalam Islam.

Konsep manusia dalam islam sangatlah dalam dan luas sehingga saya tidak dapat menyimpulkan secara tepat bagaimana konsepsi manusia menurut islam. Namun saya mencoba untuk menyimpulkan sendiri konsep manusia menurut islam sebatas yang saya pahami.

Dalam islam, manusia dikatakan sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-mkhluk Tuhan yang lain. Manusia tersusun dari empat potensi dasar, yaitu jasad atau fisik, akal atau rasio, hati (non materi) dan fitrah.

Jasad atau fisik adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia yang merupakan materi. Kepala, tangan, kaki, mata, kuping, dll. Tanpa sebuah jasad, manusia bukanlah manusia. “secacat-cacat” manusia, pasti memiliki jasad.

Akal adalah sebuah alat non materi yang dimiliki manusia, yang berfungsi untuk menganalisis atau membedakan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk. Karena merupakan sebuah potensi, maka akal dapat difungsikan sebagaimana mestinya atau dapat non aktifkan. Selain itu, karena merupakan potensi, akal bisa ditingkatkan ketajaman atau kualitasnya. Ketajaman akal untuk dapat menganalisis, dapat diasah oleh aktifitas berpikir. Semakin sering manusia berpikir, semakin tajam akalnya.

Hati adalah sebuah alat non materi yang dimiliki manusia yang berfungsi untuk menetapkan apa yang telah di analisis atau dibedakan oleh akal. Kebingungan adalah hasil dari aktifitas akal yang belum dapat ditetapkan oleh hati. Sebagai contoh, jika anda memiliki dua buah agenda/rencana dalam waktu bersamaan, akal anda akan bekerja untuk menganalisis (dengan berbagai pertimbangan) mana yang akan diambil. Setelah poses analisis oleh akal selesai, anda harus menetapkan satu pilihan (jika belum dapat menetapkan, anda akan bingung selamanya). Penetapan tersebut dilakukan oleh Hati.

Fitrah adalah kecenderengan yang dimiliki manusia untuk berbuat benar dan baik. Fitrah dapat diasosiasikan dengan hati nurani. Karena fitrah merupakan ssbuah potensi, berarti fitrah dapat di tingkatkan atau diturunkan kualitasnya. Manusia yang baik, memiliki kualitas fitrah yang tinggi, sedangkan manusia jahat memiliki kualitas fitrah yang rendah.

Selain tersusun atas empat potensi, manusia menurut islam diikat juga oleh 3 sifat dasar. yaitu ………….. (bersambung)

Materi dan Energi Kekal? (Sebuah Klarifikasi)

Pada posting sebelumnya (Alam Semesta Bukan Hanya Materi dan Energi), saya menuliskan bahwa dari dulu ( di SMU) saya tidak setuju dan menolak hukum kekekalan masa dan energi, sebuah hukum yang menyatakan bahwa materi dan energi adalah kekal yang berarti materi dan energi sudah ada sejak dulu dan tidak akan pernah hilang. Dahulu saya tidak memiliki argumen ilmiah terhadap pendapat saya ini. Saya tidak setuju karena hal tersebut bertentangan dengan keyakinan saya, yaitu hanya Tuhanlah yang Kekal. Sampai-sampai saya musuhan dengan guru fisika.

Pernah suatu saat saya diledek dengan sebuah pernyatanyaan,”Man, kalau shalat subuh mengapa dua rakaat?”. Tentu saja saya tidak bisa menjawabnya selain hanya mengakatan bahwa itu adalah aturan Tuhan. Guru tertawa sambil berkata, “ sekarang jamannya ilmu pengetahuan, semua harus bisa dijelaskan secara ilmiah. Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah sebuah dongeng”. Lalu sayapun bertanya balik, “pak, mengapa pohon pinus yang tinggi daunnya kecil sedangkan pohon talas yang pendek daunya lebar?”. Dia diam dan tidak bisa menjawabnya. Jangankan dia, ahli biologipun tidak ada yang mampu menjawabnya sampai sekarang. Saya pikir dunia ini terlalu luas untuk bisa di pahami, tidak semua yang ada didalamnya bisa kita ketahui dan jelaskan secara ilmiah pada saat ini juga. Untuk bisa mengungkap rahasia dibalik segala sesuatu secara ilmiah, kita membutuhkan waktu. Seiring bertambahnya waktu (zaman), sedikit demi sedikit semuanya akan terungkap.

Pada abad 19 para ilmuan sepakat bahwa alam semesta itu diam (statis) sudah ada sejak dulu dan akan tetap ada selama(kekal). Kemudian munculah teori alam semesta statis yang mana memperkuat hukum kekekalan materi dan energy. Namun itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson California, ahli astronomi Amerika, Edwin Hubble membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang sejarah astronomi.

Edwin Hubble's Telescope

Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini “bergerak menjauhi” kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu, sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah.

Jauh sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain. Satu-satunya yang dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak saling menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia “mengembang”.

Dari sinilah muncul teori Alam Semesta Dinamis, sebuah teori yang menyatakan bahwa alam semesta setiap saat bergerak (mengembang). Alam semesta mengembang artinya jika kita tarik kemasa lampau, alam semesta saat ini lebih besar dari alam semesta dahulu. Lalu apa bila mundur lagi kemasa lampau, kita akan menemukan satu waktu dari masa yang ketika itu alam semesta tidak ada sama sekali, The Universe is Nothing! Tidak ada sama sekali artinya ketiadaan. Kata ini sulit dipahami secara ilmiah, sehingga para ilmuan menyatakan ketiadaan sebagai sebuah titik yang bervolum nol dengan massa takhingga.

Itulah inti dari terori big bang, sebuah teori yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari sebuah titik bervolum nol dan bermasa takhingga yang kemudian meledak dan mengembang yang akhirnya terbentuklah alam semesta yang seperti kita lihat sekarang. Teori big bang adalah teori yang dipakai pada zaman sekarang untuk menjelaskan asal usul alam semesta, karena teori ini didukung dengan bukti-bukti yang kuat, salah satunya adalah ‘radiasi latar kosmis‘ yang ditemukan oleh Arno Penziaz dan Robert Wilson. Dengan penemuannya ini, mereka mendapatkan hadiah Nobel.

Big Bang Model

Yang menarik perhatian saya adalah pernyataan bahwa “awalnya alam semesta adalah sebuah titik bervolume nol dengan massa takhingga”. Karena “sebuah titik bervolume nol dengan massa tahingga “merupakan sebuah istilah fisika untuk menggantikan ketiadaan, maka pernyataan diatas dapat diganti menjadi “awalnya alam semesta adalah ketiadaan atau alam semesta berawal dari ketiadaan”.

Saya berpikir jika alam semesta awalnya tidak ada, maka meteri dan enegri yang katanya unsur pembentuk alam semesta dengan sendirinya berasal dari ketiadaan juga. Jika materi dan energi awalnya tidak ada, maka dengan akal sehal dan logika yang benar kita dapat menyatakan bahwa materi dan energi tidaklah kekal. Lalu bagaimana dengan dengan hukum kekekalan massa dan energi yang kita pelajari di smu dan kuliahan? I don’t know! Sebelum ditemukan hukum yang baru, secara akademik kita terpaksa menerimanya. Akan tetapi, sebagai keyakinan kita harus menolaknya.

Keyakinanku, hanya Tuhan yang Kekal. Dialah Allah.....

Jumat, 30 Mei 2008

Alam Semesta Bukan Hanya Materi dan Energi

Ada hal yang sangat menarik yang baru saja saya ketahui, yaitu bahwa alam semesta bukan hanya tersusun atas materi dan energy saja. Ada hal lain yang membentuk alam semesta, INFORMASI. Ya, Informasi.

Pada abad 19 dan 20 para ilmuan (materialistik) sepakat bahwa alam semesta tersusun atas materi dan energi. Yang ada hayalah materi dan energi. Konsep ini memunculkan teori kekekalan materi (masa) dan energy. Sebuah teori yang hingga kini kita pakai di sekolah dan universitas. Akan tetapi para ilmuan abad 21 (sekarang) menyatakan bahwa alam semesta tersusun atas materi, energy dan juga informasi.

Saya jelaskan dengan mengambil contoh DNA. Semua sel hidup berfungsi berdasarkan informasi genetis yang terkodekan pada struktur rantai heliks ganda DNA. Tubuh kita juga tersusun atas trilyunan sel yang masing-masingnya memiliki DNA tersendiri, dan semua fungsi tubuh kita terekam dalam molekul raksasa ini. Sel-sel kita menggunakan kode-kode protein yang tertuliskan pada DNA untuk memproduksi protein-protein baru. Informasi yang dimiliki DNA kita sungguh sangat besar, sehingga jika kita ingin menuliskannya, maka ini akan memakan tempat 900 jilid ensiklopedia, dari halaman awal hingga akhir!

Puluhan tahun yang lalu, para ilmuwan akan menjawab bahwa DNA terdiri atas asam-asam inti yang dinamakan nukleotida dan beragam ikatan kimia yang mengikat erat nukleotida-nukleotida ini. Dengan kata lain, mereka terbiasa menjawabnya dengan menyebutkan hanya unsur-unsur materi dari DNA. Namun kini, para ilmuwan memiliki sebuah jawaban yang berbeda. DNA tersusun atas atom, molekul, ikatan kimia dan, yang paling penting, informasi.

Informasi dalam DNA

Persis sebagaimana sebuah buku. Kita akan sangat keliru jika mengatakan bahwa sebuah buku hanya tersusun atas kertas, tinta dan jilidan buku; sebab selain ketiga unsur materi ini, adalah informasi yang benar-benar menjadikannya sebuah buku. Informasilah yang membedakan sebuah buku novel, kakulus, kamus dari sekedar sebuah “buku” yang terbentuk dari penyusunan acak huruf-huruf seperti ABICLDIXXGGSDLL. Keduanya memiliki kertas, tinta dan jilidan, tapi yang satu memiliki informasi sedangkan yang kedua tidak memilikinya.

Yang menarik untuk menjelaskan hal ini adalah sebuah analogi yang dipakai oleh Stephen C. Meyer, seorang filsuf ilmu pengetahuan dari Cambridge University. Dia berkata Satu hal yang saya lakukan di perkuliahan untuk memahamkan gagasan ini kepada para mahasiswa adalah: saya pegang dua disket komputer. Satu disket ini berisikan software (informasi), sedangkan yang satunya lagi kosong. Lalu saya bertanya, “Apakah perbedaan berat di antara dua disket komputer ini akibat perbedaan isi informasi yang mereka punyai?” Dan tentu saja jawabannya adalah nol, tidak berbeda, tidak ada perbedaan akibat keberadaan informasi di salah satu disket. Hal ini dikarenakan informasi adalah kuantitas yang tidak memiliki berat. Informasi bukanlah suatu keberadaan materi”.

Disket Isi dan Kosong (Beratnya Sama)

Dengan ditemukannya informasi sebagai salah satu penyusun alam semesta, maka filsafat materialistik yang menyatakan bahwa hanya materi dan energy yang ada, harus di perika kembali kebenarannya. Bahkan teori kekekalan masa dan energipun harus kembali diperiksa, karena sebuah kekekalan mengisyaratkan sebuah ketunggalan. Ketunggalan yang dahulu dinisbahkan kepada materi=energi. Sebuah kesepakatan yang dari dulu saya tolak, karena bagi saya hanya Tuhanlah yang Kekal. Dialah Allah!!

Prinsip-Prinsip Manajemen Diri (1)

Sebagai manusia, saya dan juga Anda semua selain diciptakan dengan wujud yang sempurna, kita juga dibekali potensi oleh Tuhan. Potensi tersebut adalah akal/otak, hati /rasa, dan Jasad/fisik. Potensi yang diberikan oleh Tuhan pada setiap manusia pada hakikatnya sama, namun berbeda dalam hal kadar dan komposisinya. Jika potensi yang diberikan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka akan terciptalah manusia-manuisa besar yang mampu memimipin dunia dan memberikan manfaat pada kehidupan.

Dalam buku M. Hart yang berjudul “Seratus Manusia yang Paling Berpengaruh di Dunia” kita bisa melihat karya manusia-manusia besar itu, dimana merekalah yang menciptakan peradaban manusia, seperti yang kita rasakan sekarang. Akan tetapi pada kenyataannya, justru banyak manusia yang tidak memanfaatkan potensi yang dimilikinya, sehingga pada suatu sisi terdapat manusia-manusia besar yang membanggakan dalam sejarah dan disisi yang lain terdapat manusia-manusia biasa bahkan manusia-manusia kecil yang “merepotkan” dalam sejarah.

Leader

“Manusia besar” dan “manusia kecil” dibedakan dari kualitas dan kuantitas karya yang mereka sumbangkan pada kehidupan. Karya-karya yang dihasilkan manusia tidak akan terlepas dari potensi yang mereka miliki dan merupakan hasil dari pemanfaatan dari potensi tersebut. Sedangkan potensi yang dimiliki manusia pada hakikatnya sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa sukses tidaknya terggantung dari seberapa besarkah dia bisa memanfaatkan atau memenej potensi yang dimilikinya.

Terdapat bermacam-macam model atau metode untuk memanajemen potensi diri. Salah satunya adalah model manajemen potensi diri islami atau sering disebut model manajemen islam. Model manajemen islam menitik beratkan kepada bagaimana kita selaku manusia dapat memaksimalkan potensi diri kita untuk berbuat sebaik mungkin dalam menempuh kehidupan ini.

Model anajemen islam merupakan sebuah model yang telah diakui dapat menghasilkan menusia-manusia yang besar dalam sejarah, seperti Muhammad, Umar, Khalid, Ibn Sina, Al-Khawarizmi, Al Jabar, Muhammad Fatih dll. Sumber dari manajemen islam adalah Quran dan Muhammad yang notabenenya adalah manusia yang paling berpengaruh mengubah peradaban dunia. Dalam buku “Seratus Manusia yang Paling Berpengaruh di Dunia”, M. Hart menyatakan bahwa manusia nomor 1 yang paling berpengaruh dalam peradaban manusia adalah Muhammad Bin Abdullah (Nabi Muhammad). M.Hart menuliskan dalam bukunya “Kesetimbangan dalam kehidupan dunia dan spiritualnya menjadikan dia sebagai manusia yang sempurna. Hanya dalam waktu kurang dari 23 tahun, dia mampu membentuk masyarakat yang beradab. Masyarakat yang kedepannya merupakan pelita-pelita dalam kehidupan kita hari ini. Saya berkeyakinan bahwa dia merupakan tokoh yang paling berpengaruh di dunia ini”. Terdapat beberapa prinsip dalam Model Manajemen Islam, diantaranya;


Manfaatkan waktu sebaik-baiknya

Salah satu prinsip manajemen islam adalah bagaimana seseorang dapat menghayati, memahami dan merasakan betapa berharganya waktu. Satu detik berlalu tidak mungkin dia kembali. Waktu merupakan sehelai kertas kehidupan yang harus ditulis dengan deretan kalimat kerja dan prestasi.

Dalam manajemen islam, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya merupakan sebuah keharusan bahkan kewajiban bagi setiap orang untuk bisa mencapai derajat takwa (manusia terbaik). Hal Ini sebagaimana firman Tuhan, “ Demi waktu, sesungguhnya ,manusia pasti dalam kerugian, kecuali yang beriman dan beramal shaleh, saling berpesan dalam kebaikan dan dalam kesabaran”.

Times

Manusia-manusia besar dapat dipastikan menghargai waktu. Benyamin Franklin berkata,” Dost thou love life?Then do not squander time, for that is the stuff life is made of (Apakah Anda mncintai kehidupan? Maka jangan lah memboroskan waktu sebab waktu merupakan sebab pembentuk kehidupan)”. Jhon F Kennedy berkata,”The full use of your powers(times) along lines of excellent (memanfaaatkan seluruh kekuatan(waktu), Anda sedang menuju puncak kehidupan)”. Jadi untuk dapat memanajemen potensi diri, hal pertama yang harus dilakukan adalah manfaatkan waktu sebaik-baiknya.


Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

Prinsip manajenem diri dalam islam yang lain adalah bagaimana kita bisa merancang kehidupan kita supaya hari ini yang kita jalani harus lebih baik dari hari kemarin yang telah jilanani atau hari esok yang akan kita tempuh harus selalu lebih baik dari hari ini. Muhammad berkata,”Bekerjalah engkau untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”. Selain itu, disebutkan juga,” Hendaklah kamu menghitung dirimu sendiri sebelum datang hari dimana engkau yang akan diperhitungkan”. Dari sana kita dapat melihat bagaimana pentingnya perencanaan hidup dalam manajemen islam, sehingga hari besok harus selalu lebih baik dari hari sekarang.

Hidup Terencana

Besegeralah meyelesaikan pekerjaan lain, setelah pekerjaan skrg selesai.

Prinsip yang lain dalam manajemen islam adalah bersegera menyelesaikan pekerjaan yang lain setelah suatu pekerjan selesai. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Quran 94:7,” maka apabila kamu telah selesai dari suatu pekerjaan, bersegeralah menegerjakan pekerjaan yang lain”. Karena begitu berharga sebuah waktu dalam manajemen islam, sehingga tidak ada istilah leha-leha/santai ketika kita telah menyelesaikan sebuah pekerjaan. Inilah yang membuat Muhammad menjadi manuisa paling baik didunia, karena semua kehidupannya adalah untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak ada waktu santai.

Bergegas!!


Kerjakan tugas mulain dari yang paling penting dan mendesak

Prinsip yang lain dalam manajemen islam adalah kerjakan tugas/pekerjaan menurut tingkat kepentingan dan juga urgensifitasnya. ketika kita memilki beberapa targetan atau pekerjaan yang harus dikerjakan sesegera mungkin, islam mengajarkan untuk mengerjakan perkara yang wajib dahulu sebelum pekerjaan yang lain. disini terlihat bahwa islam mengajarkan tingkat kepentingan dan kemendesakan (urgensifitas) menjadi salah satu prinsipnya. Hal ini merupakan salah satu konsep yang sering kita jumpai pada model-model manajemen yang lain.


Swot Analisis

Komitmen

Yang dimaksud dengan commitment adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah yang telah ditentukannya. Kita boleh saja bisa merancang kehidupan kita sebaik mungkin, membuat targetan-targetan yang telah diperhitungan dengan baik, akan teteapi semua itu menjadi tidak berharga ketika kita tidak memiliki komitmen. Tanpa sebuah komitmen, semua yang telah kita rancang dan tetapkan tidak akan terlaksana, menjadikannya hanya sebuah hiasan dalam buku yang tidak bermakna.

Komitmen

Dalam komitmen tergantung sebuah tekad dan keyakinan yang melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gariah. Mereka yang memiliki komitmen tidak mengenal kata menyerah. Mereka hanya akan berhenti menapaki cita-citanya bila langit telah runtuh. Komitmen adalah soal tindakan, keberanian, kesungguhan dan kesinambungan.

Kamis, 29 Mei 2008

Carilah Ilmu dan Iman

………Jangan Pikirkan Sesuatu yang Telah Dijamin, Pikirkanlah Sesuatu yang Tidak dijamin, yaitu Ilmu dan Iman…………


Kalimat yang sangat luarbiasa yang pernah saya dengar. Kalimat ini saya dapatkan ketika mendengarkan kuliah tauhid Bang Imad. Ketika itu beliau sedang bercerita tentang kegelisahan dirinya untuk memutuskan sebuah pilihan yang delematis, sangat sulit. Menjadi wakil direktur Pertamina dengan jaminan “harta” yang melimpah atau menjadi seorang pembina generasi muda di Mesjid Salman ITB dengan tanpa jaminan “harta”. Sebuah pilihan yang mempertaruhkan idiealisme, kepentingan, dan juga masa depan dirinya. Sebuah keadaan yang mungkin akan dijumpai oleh semua orang yang memiliki idealisme, visi dan juga kesadaran.

Dalam keadaan delematis tersebut, beliau meminta saran kepada ayahnya, seorang ulama besar dari Sumatra. Hal yang sangat berkesan bagi saya adalah sebuah saran/jawaban dari ayahnya yaitu nak, dalam hidup ini kita sebagai manusia tidak usah risau terhadap hal yang telah Tuhan jamin akan diberikan kepada semua manusia, tapi kita haruslah risau dan sungguh-sungguh mengerjar hal yang tidak dijamin seluruh manusia mendapatkannya. Hal yang Tuhan jamin bagi manusia adalah rezeki dan jodoh, dan hal yang tidak Tuhan jamin adalah ilmu dan iman. Nak, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu dan iman”. Sebuah jawaban yang dalam sekali maknanya.

Terdapat dua hal yang berbeda dalam nasihat diatas yaitu hal yang dijamin dan hal yang tidak dijamin. Hal yang dijamin adalah rezeki dan jodoh, dan hal yang tidak dijamin adalah ilmu dan iman. Mengapa demikian? Mari kita analisis.

Ilmu adalah sebuah alat yang dapat menunjukan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk. Orang yang berilmu dapat melihat suatu persoalan dengan lebih tajam, melihat yang tidak terlihat oleh orang lain dan mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain. Dengan ilmu, manusia membuat peradaban, membuat aturan, membuat teknologi, membuat kebijakan, dan membangun kehidupan. Orang-orang besar dalam sejarah manusia, para pemimpin, pembisnis, pemikir dan ilmuan yang sukes adalah orang-orang yang dipastikan berilmu. Tidak ada orang yang sukses didunia ini yang tidak berilmu.

Iman adalah sebuah keyakinan akan suatu kebenaran yang kemudian di buktikan dengan sebuah tindakan. Secara universal iman dapat diartikan sebagai sebuah kesadaran, keberanian, kejujuran dan tanggug jawab. Iman dilahirkan dari ilmu. Ilmu menujukan sedangkan iman menetapkan. Imanlah yang menentukan sesorang itu bertindak benar. Iman jugalah yang menjadikan orang baik atau orang jahat. Orang-orang besar dalam sejarah tidak semuanya orang baik. Contohnya adalah Hitler. Dia adalah orang besar yang termasuk “Seratus Orang yang Paling Berpengaruh di Dunia”, pemimpin yang ditakuti, penakluk sekaligus pemikir, akan tetapi his product are blood and sadness. Ilmu tanpa Iman adalah bencana, demikianlah yang dikatakan Albert Einstein ketika menyaksikan hancurnya Hirosima dan Nagasaki oleh penemuannya sendiri.

Rezeki adalah sesuatu yang baik yang kita dapatkan. Rezeki tidak selalu dalam bentuk harta yang melimpah, pangkat yang tinggi, atau ketenaran. Rezeki berkaitan dengan kebahagian dan ketenangan jiwa. Boleh jadi seseorang memiliki harta yang banyak, pangkat yang tinggi, kekuasaan, dan ketenaran tapi hidupnya tidak bahagia, tidak tenang. Contohnya adalah Matan Presiden RI Soeharto. Tidak usah dijelaskan, semua orang sudah tahu.

Jodoh adalah pasangan hidup seseorang. Bagi laki-laki jodohnya adalah perempuan, begitu juga sebaliknya. Setiap orang menginginkan jodoh yang baik bagi dirinya, bagaimana tidak, kehidupan kita selama didunia ini akan di jalani dengan dia. Dengan kata lain, jodoh adalah bagian dari kehidupan seseorang atau seperti judul lagu dewa, jodoh adalah “separuh-nafasku”. Kriteria jodoh yang baik adalah, akhlak/karakter, wajah, keturunan/keluarga, dan harta. Karakter atau akhlak menenpati prioritas pertama, karena karakter merupakan penentu sebuah keluarga bahagia atau tidak, sukses atau gagal. Karakter meliputi, cita-cita, kesadaran, kejujuran, tanggungjawab, harga diri, keberanian, empaty dan simpati, dan motive. Wanita cantik banyak ditemui dimana-mana, bahkan ditempat pelacuran. Keturunan/keluarga yang baik belum tentu menghasilkan anak yang baik (hanya peluangnya yang lebih besar). Orang yang kaya juga banyak, bahkan di Indonesia sangat banyak (banyak koruptor). Tapi orang yang memiliki karakter/akhlak yang baik sangat sulit ditemukan. Tentu saja, yang paling baik adalah jika semua kriterianya terpenuhi, karakter yang baik, cantik, dari keluarga baik2 dan kaya raya.

Dari paparan diatas, jika kita merujuk pada teori umum sebab-akibat, dimana teori ini menyatakan bahwa setiap phenomena yang terjadi merupakan akibat/dampak dari suatu sebab. Kita akan mendapatkan bahwa rezeki dan jodoh merupakan suatu akibat/dampak kemudian ilmu dan iman merupakan sebabnya.

Orang yang berilmu dan beriman dipastikan akan sukses baik di dunia maupun diakhirat. Orang yang berilmu mengetahui jalan untuk sukes sedangkan iman didalam hatinya mengerakan dia untuk menempuh jalan tersebut, sehingga kesuksesan/rezeki akan didapatkannya. Orang berilmu dan beriman dipastikan berkarakter/berakhlak baik, karena dengan ilmunya dia mengetahui mana yang benar dan salah, yang baik dan buruk, dan dengan imannya dia akan memilih, menetapkan dan melakukan yang benar dan baik. Orang yang berkarakter baik pasti akan memilih jodoh yang karakternya baik juga, mengapa? Karena dia TAHU….

Dari analisa tersebut, dapat dikatakan bahwa perkataan ayahnya Bang Imad adalah benar yaitu kita sebagai manusia jangan dirisaukan oleh hal-hal yang telah Tuhan jamin bahwa setiap manusia akan mendapatkannya, tapi kita harus risau dan pikirkan hal-hal yang tidak Tuhan jamin setiap manusia mendapatkannya, yaitu ilmu dan iman. Oleh karena itu, berjuanglah dengan segenap jiwa dan raga untuk mendapatkan ilmu dan iman. Fokus kan hidup kita pada dua hal tersebut saja. Ketika anda mendapatkannya, dapat dipastikan rezeki dan jodoh yang baik akan Anda dapatkan juga. This is one rule of universe

Kebali lagi kepada Bang Imad, Akhirnya Bang Imad memutuskan untuk memilih menjadi seorang pembina generasi muda di Salman ITB. Hasilnya, amazing. Salman yang dipimpin Bang Imad menghasilkan kader-kader yang luarbiasa, orang2 besar di negri ini. Dengan keberhasilannya itu, nama Mesjid Salman ITB pada era 70an terkenal sampai ke negri Paman Sam, Amerika Serikat! Bahkan pernah masuk majalah New York Times, sebagai masjid ancaman bagi ideology kapitalisme. Banyak prestasi lain yang mengagumkan, yang di torehkan Bang Imad melalui aktivitasnya di Mesjid Salman ITB. Lebih lengkapnya silahkan baca Buku Biograpi Bang Imad. Bang Imad mendapatkan rezeki terbaik dalam hidupnya, sebuah prestasi yang tidak mungkin didapatkan jika beliau memilih ke Pertamina. Membangun generasi muda menjadi orang-orang yang tangguh, berkarakter, memiliki jiwa kepemimpinan transformasional yang mampu mengambil perhatian dunia ide dan politik adalah prestasi yang mengagumkan. Luar biasa!!!