Jumat, 20 Juni 2008

Teka-Teki Logika (1)

kali ini saya berikan beberapa teka-teki logika yang menurut saya menarik. lumayan untuk mebgasah otak. silakan dijawab!!

Om Einstein

No 1 (sedang)

Smith mengunjungi sebuah Pulau Misteri. Di pulau tesebut terdapat tiga jenis ras yaitu Merah, Pink, dan Putih. Merah selalu berkata bohong jika ditanya, Putih selalu berkata jujur, dan Pink berselang-seling. Misalnya jika pertama ditanya dia menjawab jujur maka selanjutnya dia akan berbohong, begitu seterusnya dan sebaliknya jika dia bohong saat pertama ditanya maka selanjutnya dia akan jujur.

Smith dipandu ras Putih singgah di sebuah jalanan kecil di pulau tesebut. Di sana mereka bertemu 3 orang yang saling bercakap-cakap, mereka adalah Mr.Red, Mr.Pink, dan Mr.White. Tiap dari mereka berasal dari ras Putih, Pink dan Merah. Tapi tidak tahu tiap dari mereka berasal dari ras mana. Smith bertanya pada salah satu dari mereka. "Mr.Pink" kata Smith, "apakah kamu anggota dari ras Pink, Merah atau Putih? "Saya Pink, tuan." "Dan Mr.White?" "Dia anggota dari ras Putih." "Berarti Mr.Red anggota dari ras Merah?" "Benar tuan." Berasal dari ras manakah tiap-tiap dari mereka?

No 2 (sedang)

Jika sapi A bisa memakan habis 7 rumput lapangan dlm 4 hari, sedangkan sapi B butuh 3 hari untuk menghabiskan 1 rumput lapangan. Berapa hari yang si butuhkan sapi A dan B untuk menghabiskan 50 rumput jika A dan B makan bersama-sama?

No 3 (cukup sulit)

A, B, dan C bermain bola. Dua penyerang berusaha mencetak gol. Siapa yang berhasil mencetak gol akan menjadi penjaga gawang. Sampai permainan selesai, A menjadi penyerang 12 kali, B menjadi penyerang 21 kali, C menjadi penjaga gawang 8 kali. Siapa yang mencetak gol keenam?

No 4 (Sedang)

Ada sepuluh tumpuk batang emas, dan masing-masing tumpuk terdiri dari sepuluh batang emas. Setiap batang emas asli memiliki berat 1 Kg, dan setiap batang emas campuran memiliki berat kurang 1 gram dari emas yang asli. Salah satu tumpukan adalah tumpukan batang emas yang semuanya batangan emas campuran. Berapa kali penimbangan yang tercepat yang dapat dilakukan ?

No 5 (cukup sulit)

Seorang petugas sensus mengetuk pintu dan bertanya kepada seorang wanita yang tinggal di rumah itu dan bertanya kepadanya berapa jumlah anaknya dan berapakah umur anaknya. "Saya mempunyai 3 anak, semua umur mereka adalah bilangan bulat dan hasil perkalian ketiga umurnya adalah 36." "Informasi itu masih kurang."kata petugas sensus itu. "Jika aku memberi tahu jumlah umur mereka, anda masih belum bisa menemukan umur mereka." "Aku berharap anda memberi tahu informasi yang lebih banyak." "Baiklah, anakku yang paling pertama, Ana menyukai anjing." Berapakah umur anak-anak itu?

No 6 (sedang)

Setiap dung adalah ding. Ada lima ding yang juga dong. Tidak ada dung yang dong. Jika banyaknya ding adalah 15 dan tiga di antaranya tidak dung dan tidak dong, maka banyaknya dung adalah ….?


Jawabannya nanti posting lain waktu....

Kamis, 19 Juni 2008

Indonesiaku!!


24 Rekor yang dimiliki Indonesia.

  • Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni) .
  • Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2).
  • Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.
  • Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hampir penduduk Indonesia (sekitar 130 jt jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI.
  • Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.
  • Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia . Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa Jawa.
  • Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia . Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal jamaah haji terbesar di dunia.
  • Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief lebih dari 1 km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850).
  • Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu : Pithecanthropus Erectus'¬ yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu.
  • Republik Indonesia adalah Negara pertama yang lahir sesudah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. RI merupakan Negara ke 70 tertua di dunia.
  • Indonesia adalah Negara pertama (hingga kini satu-satunya) yang pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tgl 7 Januari 1965. RI bergabung kembali ke dalam PBB pada tahun 1966.
  • Tim bulutangkis Indonesia adalah yang terbanyak merebut lambang supremasi bulutangkis pria, Thomas Cup, yaitu sebanyak 13 x (pertama kali th 1958 & terakhir 2002).
  • Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.
  • Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta no.2 dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
  • Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.
  • erumbu Karang (Coral Reef) Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia).
  • Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species.
  • Biodiversity Anggrek terbeser didunia : 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.
  • Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk mencegah pengikisan air laut/abrasi.
  • Binatang purba yang masih hidup : Komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo, NTT adalah kadal terbesar di dunia. Panjangnya bias mencapai 3 meter dan beratnya 90 kg.
  • Rafflesia Arnoldi yang tumbuh di Sumatera adalah bunga terbesar di dunia. Ketika bunganya mekar, diameternya mencapai 1 meter.
  • Memiliki primata terkecil di dunia , yaitu Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Hewan yang mirip monyet dan hidupnya diatas pohon ini terdapat di Sulawesi.
  • Tempat ditemukannya ular terpanjang di dunia yaitu, Python Reticulates sepanjang 10 meter di Sulawesi.
  • Ikan terkecil di dunia yang ditemukan baru-baru ini di rawa-rawa berlumpur Sumatera. Panjang 7,9 mm ketika dewasa atau kurang lebih sebesar nyamuk. Tubuh ikan ini transparan dan tidak mempunyai tulang kepala.

Selasa, 17 Juni 2008

Human (DNA) is 99% Simpanse (DNA)?? Clarification

Telah lama paduan suara kaum evolusionis menebarkan keyakinan tak mendasar bahwa hanya terdapat perbedaan genetik tipis antara manusia dan simpanse. Di dalam setiap tulisan evolusionis Anda dapat membaca kalimat semacam ini “kita 99% sama dengan simpanse” atau “hanya ada 1% DNA yang menjadikan kita manusia”. Meskipun belum ada perbandingan yang ilmiah yang dilakukan antara genom manusia dan simpanse, ideologi Darwinisme membawa mereka menganggap bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara kedua spesies.


This is Right??

Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa propaganda kaum evolusionis dalam hal ini – seperti juga dalam hal lain – sangatlah tidak benar. Manusia dan simpanse tidak sama 99%. Kesamaan genetik ternyata menunjukkan kurang dari 95%. Dalam satu berita yang dilansir CNN.com, bertajuk “Manusia, simpanse, lebih berbeda dari yang dikira”, mereka menulis sebagai berikut:

Ada lebih banyak perbedaan antara simpanse dan manusia daripada yang dipercayai sebelumnya, berdasarkan sebuah penelitian genetik terbaru.

Ahli biologi telah lama mempercayai bahwa 98.5% gen-gen simpanse dan manusia adalah sama. Tetapi Roy Britten, ilmuwan pada California Institute of Technology, menyatakan dalam tulisan yang diterbitkan minggu lalu bahwa cara baru membandingkan gen-gen tersebut menunjukkan bahwa kesamaan manusia dan simpanse hanya sekitar 95%.

Britten mendasarkan ini pada program komputer yang membandingkan 780.000 dari 3 miliar pasangan basa dalam DNA manusia dengan milik simpanse. Ia menemukan lebih banyak ketidaksamaan dari apa yang disimpulkan peneliti sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa paling tidak 3.9% dari DNA tadi berbeda.

Hal ini membawa ia pada kesimpulan bahwa ada perbedaan genetik yang mendasar antara kedua spesies sekitar 5 persen.i

New Scientist, majalah ilmiah terkemuka dan pendukung kuat dari Darwinisme, melaporkan hal berikut ini tentang hal tersebut di dalam sebuah artikel berjudul “Perbedaan DNA Manusia-Simpanse Terguncang”:

Kita lebih unik dari yang dikira sebelumnya, berdasarkan perbandingan baru antara DNA manusia dan simpanse. Telah lama dipercaya bahwa kita mempunyai 98.5% persamaan genetik dengan saudara terdekat kita. Hal itu sepertinya salah. Faktanya, kita memiliki kurang dari 95% persamaan dalam materi genetik, peningkatan variasi sebesar tiga kali lipat antara kita dan simpanse.ii

Boy Britten dan evolusionis yang lain tetap mengkaji hasil tersebut dalam kerangka teori evolusi, meskipun sebenarnya tidak ada alasan untuk hal tersebut. Teori evolusi tidak didukung oleh catatan fosil maupun data genetik dan biokimia. Sebaliknya, bukti-bukti menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan yang berbeda-beda muncul di muka bumi dengan tiba-tiba tanpa ada nenek moyang antara dan bahwa kekompleksan sistem mereka membuktikan adanya ‘desain cerdas’.


Sama Desain, bukan Sama Nenek Moyang


Tetapi apakah persamaan genetik antara manusia dan simpanse – bahkan sebesar 95% - mempunyai arti? Untuk menjawabnya, kita harus melihat gambaran secara menyeluruh.

Ketika kita melihat perbandingan genetik secara umum, kita menemukan persamaan yang mengejutkan yang tidak sesuai dengan yang dianggap sebagai hubungan evolusi antar spesies. Contohnya, analisa genetik menunjukkan persamaan sebesar 75% antara DNA sejenis cacing dengan manusia. Berdasarkan pohon kekerabatan yang dibuat oleh evolusionis, phylum Chordata, yang didalamnya termasuk manusia, dan phylum Nematoda (cacing) tidak bertemu bahkan sejak 530 juta tahun yang lalu. Karena itu, persamaan 70% - sebuah angka yang sangat tinggi untuk manusia dan cacing, yang mempunyai bentuk yang sangat berbeda – tidak menunjukkan hubungan evolusi sama sekali.

Di lain pihak, analisa pada beberapa protein menunjukkan kekerabatan manusia dengan makhluk yang lain lagi. Dalam sebuah penelitian oleh para peneliti di Cambridge University, beberapa protein dari vertebrata darat dibandingkan. Anehnya, dalam hampir semua contoh, manusia dan ayam dikelompokkan sebagai kerabat dekat. Kerabat terdekat berikutnya adalah buaya.iv

Hasil ini, bersamaan dengan yang lain, menunjukkan bahwa persamaan genetik antara manusia dan hewan, dan antara hewan sendiri, tidak cocok dalam semua pola evolusi. Dengan kata lain, alasan dari persamaan itu tidak bisa ‘persamaan nenek moyang’ sebagaimana yang dipercaya teori evolusi.

Lalu apa alasannya? Ketika kita mengkaji ulang hal ini, kita akan melihat bahwa persamaan tersebut berakar dari kenyataan bahwa semua bentuk kehidupan mempunyai fungsi yang mirip dan tentunya kebutuhan yang mirip pula. Tentu amat beralasan bagi tubuh manusia untuk mempunyai beberapa kemiripan molekuler dengan makhluk yang lain karena mereka semua terbentuk dari molekul yang sama, mereka menggunakan air yang sama dan juga udara, dan mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung molekul yang sama. Pastilah metabolisme dan akhirnya susunan genetik mereka akan mirip satu sama lain. Meskipun demikian, ini tidak menjadi bukti bahwa mereka berevolusi dari nenek moyang yang sama.

Lalu, dalam hal itu, apa penjelasan ilmiah yang dapat diberikan untuk kesamaan struktur dan genetik antar makhluk hidup? Jawaban pertanyaan itu telah diberikan sebelum teori evolusi Darwin mendominasi dunia ilmu pengetahuan. Ilmuwan semacam Carl Linnaeus dan Richard Owen, yang pertama kali mengangkat tema kesamaan dalam makhluk hidup, melihat bahwa hal itu merupakan contoh dari “kesamaan desain”. Dengan kata lain, organ yang mirip atau gen yang mirip menyerupai satu sama lain bukan karena mereka berevolusi secara kebetulan dari satu nenek moyang, melainkan karena mereka telah didesain secara sengaja untuk melakukan satu fungsi tertentu.


Kesimpulan

Penemuan ilmiah moderen menunjukkan bahwa klaim kesamaan dalam makhluk hidup adalah karena penurunan dari satu ‘nenek moyang’ tidaklah benar. Satu-satunya penjelasan yang rasional untuk kesamaan tersebut adalah “kesamaan desain” atau Penciptaan.

Reference ; Harunyahya.com


Sabtu, 14 Juni 2008

Kekuatan Kemauan!!

Gedung sekolah desa yang kecil itu dipanasi oleh perapian batu bara kuno yang berbentuk belanga. Seorang anak laki-laki kecil bertugas untuk hadir pagi-pagi sekali di sekolah untuk menyalakan api serta menghangatkan ruangan sebelum guru dan teman-temannya masuk.

Pada suatu pagi gedung sekolah itu tertelan api. Anak laki-laki itu pingsan dan ia pun ditarik keluar dari bangunan yang terbakar itu, dalam keadaan setengah mati dan bukannya setengah hidup. Ia mengalami luka bakar yang parah di seluruh bagian bawah tubuhnya dan dibawa ke rumah sakit daerah yang terdekat.

Bisa!!

Dari tempat tidurnya, si anak laki-laki yang terbakar secara mengerikan itu dalam keadaan setengah sadar sayup-sayup mendengar dokter berbicara kepada ibunya. Dokter memberitahu bahwa anak itu pasti akan mati, yang sesungguhnya merupakan hal yang terbaik, lantaran kebakaran hebat yang meluluhlantakkan bagian bawah tubuhnya. Namun anak pemberani itu tidak ingin mati. Ia meneguhkan tekadnya untuk tetap bertahan hidup. Entah dengan cara bagaimana, hal yang mencengangkan dokter itu, ia terus hidup. Ketika bahaya maut itu berlalu, ia sekali lagi mendengar dokter dan ibunya berbicara dengan pelan. Ibunya diberitahu bahwa karena kebakaran itu menghancurkan begitu banyak daging di bawah tubuh anak itu, dapat dikatakan bahwa akan lebih baik jika ia mati, karena ia pasti akan lumpuh seumur hidup dan tak dapat memanfaatkan semua anggota tubuh bagian bawahnya.

Sekali lagi si anak pemberani itu mengeraskan tekadnya. Ia tidak akan lumpuh. Ia akan berjalan. Tetapi celakanya, dari pinggang ke bawah, ia tidak memiliki kemampuan bergerak. Kaki-kakinya yang kurus hanya terjuntai di sana, lengkap namun mati.

Akhirnya ia keluar dari rumah sakit. Lalu setiap hari ibunya memijat kakinya yang kecil itu, namun di sana tidak ada rasa, tidak ada kontrol, tidak ada apa pun. Namun niatnya untuk berjalan tetap sekuat dulu.

Hari-harinya menjemukan. Bila tidak sedang berada di tempat tidur, ia terkurung di kursi roda. Pada suatu hari yang cerah ibunya mendorong kursi rodanya keluar menuju halaman agar ia dapat menghirup udara segar. Hari itu, bukannya duduk terpaku di situ, ia melemparkan diri dari kursi roda. Ia menyeret dirinya sendiri melintasi rerumputan, menarik kedua kakinya di belakang tubuhnya.

Ia menyusuri jalannya menuju tiang pancang berwarna putih yang membatasi bidang tanah mereka. Kemudian, sedikit demi sedikit, ia mulai menyeret dirinya sendiri di sepanjang pagar itu, bertekad keras untuk berjalan. Ia mulai melakukan hal ini setiap hari sampai saat ia menggunakan jalan yang mulus di sekeliling halaman di sisi tiang pancang itu. Tak ada hal yang diinginkannya selain menghidupkan kedua kakinya.

Akhirnya melalui pijatan setiap hari, tekad bajanya dan keteguhan hatinya, ia benar-benar mengembangkan kemampuannya untuk berdiri, kemudian untuk berjalan tertatih-tatih, lalu untuk berjalan sendiri, dan kemudian untuk berlari.

Dr. Glenn Cunningham


Ia mulai berjalan ke sekolah, kemudian berlari ke sekolah, berlari demi kegembiraan besar yang diperolehnya dari berlari. Kemudian di universitas ia membentuk tim lari.

Bahkan selanjutnya di Madison Square Garden pemuda yang diduga tidak bakal hidup itu, yang tidak pernah dapat berharap untuk bisa berlari, pemuda yang keras hati ini, Dr. Glenn Cunningham, memecahkan rekor dunia lari untuk jarak 1500 meter. itulah kekutan dari kemauan!!


Jika Dia Bisa, Bagaimana Dengan Anda???

ANDA TENTU LEBIH BISA!!!

Mempublikasikan Posting

Tak Sesulit yang Dibayangkan!!

Di sebuah ladang terdapat sebongkah batu yang amat besar. Dan seorang petani tua selama bertahun-tahun membajak tanah yang ada di sekeliling batu besar itu. Sudah cukup banyak mata bajak yang pecah gara-gara membajak di sekitar batu itu. Padi-padi yang ditanam di sekitar batu itu pun tumbuh tidak baik.

Jangan Menyerah!!

Hari ini mata bajaknya pecah lagi. Ia lalu memikirkan bahwa semua kesulitan yang dialaminya disebabkan oleh batu besar ini. Lalu ia memutuskan untuk melakukan sesuatu pada batu itu.

Ia mengambil linggis dan mulai menggali lubang di bawah batu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa batu itu hanya setebal sekitar 6 inchi saja. Sebenarnya batu itu bisa dengan mudah dipecahkan dengan palu biasa. Kemudian ia menghancurkan batu itu sambil tersenyum gembira. Ia teringat bahwa semua kesulitan yang di alaminya selama bertahun-tahun oleh batu itu ternyata bisa diatasinya dengan mudah dan cepat.


Renungan:

Kita sering ditakuti oleh bayangan seolah permasalahan yang kita hadapi tampak besar, padahal ketika kita mau melakukan sesuatu, persoalan itu mudah sekali diatasi. Maka, atasi persoalan anda sekarang. Karena belum tentu sebesar yang anda takutkan, dan belum tentu sesulit yang anda bayangkan.

Kapitalisme Sosial dan Ekonomi

Istilah kapitalisme berarti kekuasaan ada di tangan kapital, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini. Terdapat tiga unsur penting dalam kapitalisme: pengutamaan kepentingan pribadi (individualisme), persaingan (kompetisi) dan pengerukan kuntungan. Individualisme penting dalam kapitalisme, sebab manusia melihat diri mereka sendiri bukanlah sebagai bagian dari masyarakat, akan tetapi sebagai “individu-individu” yang sendirian dan harus berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. “Masyarakat kapitalis” adalah arena di mana para individu berkompetisi satu sama lain dalam kondisi yang sangat sengit dan kasar. Ini adalah arena pertarungan sebagaimana yang dijelaskan Darwin, di mana yang kuat akan tetap hidup, sedangkan yang lemah dan tak berdaya akan terinjak dan termusnahkan, dan tempat di mana kompetisi yang sengit mendominasi.


Kapitalisme


Menurut cara berpikir yang dijadikan dasar berpijak kapitalisme, setiap individu – dan ini dapat berupa seseorang, sebuah perusahaan atau suatu bangsa – harus berjuang atau berperang hanya untuk kemajuan dan kepentingannya sendiri. Yang paling menentukan dalam peperangan ini adalah produksi. Para produsen yang paling unggul akan bertahan hidup, sedang yang lemah dan tidak mampu bersaing akan tersingkir dan mati. Inilah sistem yang sedang berlaku, dan seolah tidak ada kepedulian bahwa mereka yang tersingkirkan dalam perjuangan sengit ini, mereka yang terinjak-injak dan jatuh ke jurang kemiskinan adalah manusia. Sebaliknya yang justru dianggap lebih penting bukanlah manusia, akan tetapi pertumbuhan ekonomi, dan barang-barang, yakni produk dari pertumbuhan ekonomi ini. Dengan sebab ini, mentalitas kapitalis tidak merasakan adanya tanggung jawab moral atau hati nurani atas orang-orang yang terinjak di bawah kaki mereka, dan yang harus hidup dengan berbagai kesulitan. Ini adalah Darwinisme yang diterapkan secara menyeluruh pada masyarakat di bidang ekonomi

Seorang pendukung teori evolusi dalam bukunya The Moral Animal, Robert Wright, mengulas secara singkat tentang pengertian Darwinisme Sosial serta bencana kemanusiaan akibat munculnya teori evolusi, bahwa:

“Tidak dapat dipungkiri, teori evolusi memiliki sejarah panjang yang kelam dalam penerapannya pada hubungan antar manusia. Setelah bercampur dengan filsafat politik di sekitar peralihan abad ini, untuk membentuk ideologi yang tidak jelas, yang dikenal dengan “Darwinisme Sosial”, ideologi ini digunakan oleh kaum rasis, fasis dan kapitalis yang tidak memiliki hati nurani” 1

Dengan menyatakan perlunya mendorong kompetisi di berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan memaklumkan tidak perlunya memberikan kesempatan atau bantuan bagi masyarakat yang lemah di sektor apapun, baik kesehatan maupun ekonomi, para perumus Darwinisme Sosial terkemuka telah meletakkan dukungan “filosofis” dan “ilmiah” bagi kapitalisme. Misalnya, menurut Tille, sosok terkemuka yang mewakili mentalitas kapitalis-Darwinis, menyatakan bahwa adalah kesalahan besar untuk mencegah kemiskinan dengan memberikan bantuan atau pertolongan bagi “kelas-kelas yang tersingkirkan”, sebab ini berarti ikut campur dalam proses seleksi alam yang mendorong berlangsungnya evolusi. 2

Dalam pandangan Herbert Spencer, perumus terkemuka Darwiniwme Sosial, yang juga memasukkan prinsip-prinsip Darwinisme pada kehidupan masyarakat, jika seseorang itu miskin maka ini adalah kesalahannya; tak seorangpun berkewajiban menolong orang ini untuk bangkit (dari kemiskinannya). Jika seseorang itu kaya, bahkan jika ia telah mendapatkan kekayaannya melalui cara yang amoral, maka hal ini adalah karena kecakapannya. Oleh karena itu, orang yang kaya akan tetap bertahan hidup, sedangkan yang miskin akan tersingkirkan dan terhapuskan. Ini adalah pandangan yang telah hampir mendominasi secara keseluruhan pada masyarakat jaman sekarang, dan merupakan gambarang singkat tentang moralitas kapitalis-Darwinis.

Spencer, yang mendukung dan mempertahankan moralitas ini, mneyelesaikan karyanya berjudul Social Statistics pada tahun 1850, dan menolak semua sistem bantuan (untuk masyarakat) yang diusulkan oleh negara, antisipasi bagi perlindungan terhadap kesehatan, sekolah-sekolah negeri, dan vaksinasi wajib. Sebab menurut Darwiniwme Sosial, tatanan masyarakat terbentuk dari prinsip bahwa yang kuat akan tetap bertahan hidup. Pemberian bantuan dan pemberdayaan bagi masyarakat lemah dan menjadikan mereka tetap bertahan hidup adalah pelanggaran terhadap prinsip ini. Yang kaya tetap kaya dikarenakan mereka lebih mampu bertahan hidup; sebagian bangsa menjajah bangsa lain, sebab bangsa-bangsa penjajah ini lebih cerdas dan unggul. Spencer bersiteguh menerapkan doktrin ini: Jika mereka benar-benar layak untuk hidup, mereka akan hidup, dan sudah sebaiknya jika mereka harus hidup. Jika mereka benar-benar layak untuk mati, mereka akan mati, dan adalah paling baik jika mereka harus mati” (3)

Graham Sumner, Professor Ilmu Politik dan Sosial di Universitas Yale, adalah juru bicara Darwinisme Sosial di Amerika. Dalam salah satu tulisannya, ia merangkum pandangannya tentang masyarakat manusia sebagai berikut:

...jika kita mengangkat seseorang ke atas kita harus memiliki tumpuan, yakni titik reaksi. Dalam masyarakat ini berarti bahwa untuk mengangkat seseorang ke atas maka kita harus mendorong yang seseorang yang lain ke bawah.

Richard Milner, editor senior pada Majalah Natural History terbitan American Museum of Natural History, New York, menulis:

Salah satu juru bicara terkemuka Darwinisme Sosial, William Graham Sumner dari Princeton, berpandangan bahwa kaum jutawan adalah individu-individu yang paling mampu (bertahan hidup) dalam masyarakat dan berhak mendapatkan hak-hak istimewa. Mereka “secara alamiah telah terseleksi di arena kompetisi”

Sebagaimana telah kita ketahui dari pernyataan-pernyataan ini, para Darwinis sosial menggunakan teori evolusi Darwin sebagai pernyataan “ilmiah” bagi masyarakat kapitalis. Akibat dari hal ini, masyarakat telah kehilangan ajaran-ajaran yang telah dibawa oleh agama seperti saling tolong-menolong, kedermawanan, dan kerjasama; sebaliknya semua ini telah tergantikan oleh sifat mementingkan diri sendiri, kikir dan oportunisme. Menurut perumus terkemuka Darwinisme sosial, Profesor E.A. Ross asal Amerika,”Bantuan kemanusiaan oleh kaum Kristiani sebagai sarana beramal baik telah memunculkan tempat berlindung di mana orang-orang sangat idiot tumbuh dan berkembang biak.” Lagi menurut Ross,”Negara mengumpulkan orang-orang bisu dan tuli di tempat-tempat penampungannya, dan ras bisu dan tuli sedang dalam proses pembentukan.” Ross menolak semua ini karena dianggap mencegah berlangsungnya proses evolusi di alam.

Begitulah, Darwinisme telah meletakkan landasan filosofis bagi semua sistem ekonomi kapitalis di dunia dan sistem politik yang dibentuk oleh sistem ekonomi ini.

Tidak mengherankan jika para pendukung utama Darwinisme Sosial adalah para pemilik kapital. Kemunculan yang kuat dengan menginjak-injak yang lemah dan dengan meyakini kebijakan ekonomi yang sangat jauh dari rasa belas kasih, tolong-menolong dan cinta sesama tidak lagi menjadi sesuatu yang terkutuk. Sebab perilaku seperti ini dianggap sebagai sejalan dengan “penjelasan ilmiah” dan “hukum alam”, yakni evolusi.

Menurut Richard Hofstadter, penulis buku Social Darwinism in American Thought, juragan perkeretaapian, Chauncey Depew mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki ketenaran, keberuntungan dan kekuasaan di kota New York mewakili mereka yang paling kuat dan layak untuk tetap bertahan hidup, melalui kecakapan mereka yang unggul, kemampuan berpikir ke depan dan kemampuan beradaptasi”. Baron kereta api yang lain, James J. Hill, mengatakan bahwa “keberuntungan perusahaan-perusahaan perkeretaapian ditentukan oleh hukum kemampuan bertahan hidup bagi yang layak dan kuat”

Dalam biografinya, Andrew Carnegie, seorang pemilik kapital utama di Amerika, menyatakan kepercayaannya pada evolusi dengan perkataannya, “Saya telah menemukan kebenaran evolusi.” (4) Dalam bagian lain ia menuliskan perkataan ini:

(Hukum kompetisi) itu ada di sini; kita tidak dapat menghindarinya; tak ada penjelasan lain yang telah ditemukan untuk menggantikannya; dan kendatipun hukum ini mungkin terkadang terasa berat bagi individu, namun inilah yang terbaik bagi sekelompok ras, sebab hal ini menjamin kelangsungan bertahan hidup bagi yang paling layak di semua aspek (kehidupan)”

Dalam artikel Darwin’s Three Mistakes, ilmuwan evolusioner Kenneth J. Hsü, membongkar pemikiran Darwinis kaum kapitalis Amerika, termasuk pernyataan Rockefeller yang menyatakan bahwa, “pertumbuhan bisnis besar hanyalah sekedar [tentang kemampuan] individu yang kuat [untuk] tetap bertahan hidup; [hal] tersebut hanyalah cara kerja hukum alam.” (5)

Sungguh sangat menarik bahwa di Amerika, lembaga-lembaga seperti Rockefeller Foundation dan the Carnegie Institution, yang didanai oleh para raja kapitalis seperti Rockefeller dan Carnegie, memberikan bantuan dana yang cukup besar untuk penelitian di bidang evolusi.
Sebagaimana telah dipahami dari apa yang telah diuraikan, kapitalisme telah menyeret manusia untuk menyembah hanya uang dan kekuatan yang bersumber dari uang. Dengan menganggap segala ajaran agama dan etika sebagai sesuatu yang tidak bermakna, masyarakat yang terpengaruh oleh gagasan evolusi mulai lebih mementingkan peranan dan kekuatan yang bersifat materi, dan terseret menjauhi perasaan seperti cinta, kasih sayang dan pengorbanan.

Moralitas kapitalis ini telah menjadi sangat berpengaruh hampir di seluruh masyarakat masa kini. Dengan dalih ini, kaum miskin, lemah dan tak berdaya tidak diberikan bantuan serta perlindungan. Bahkan jika mereka terjangkiti penyakit parah dan mematikan, mereka tidak mampu mendapatkan siapa saja yang dapat membantu mengobati. Kaum papa diterlantarkan begitu saja dengan penyakitnya hingga meninggal. Di banyak negara, berbagai kedzaliman dan tindakan tak manusiawi seperti pemaksaan anak-anak secara kasar untuk bekerja dan perampasan hak-hak sosial sangatlah sering dijumpai.

Saat ini, alasan mengapa bangsa-bangsa seperti Ethiopia terjerembab dalam kekeringan dan kelaparan adalah dominasi moral kapitalis ini. Kendatipun bantuan dari banyak negara mampu untuk menyelamatkan orang-orang yang kelaparan ini, namun mereka diterlantarkan kelaparan dan miskin begitu saja.

Reference ; Harunyahya.com

Jumat, 13 Juni 2008

Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme terdiri dari; Silogisme Katagorik, Silogisme Hipotetik dan Silogisme Disyungtif.

a. Silogisme Katagorik.

Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh : Semua tumbuhan membutuhkan air (premis mayor). Akasia adalah tumbuhan (premis minor). Akasia membutuhkan air (Konklusi)

Hukum-hukum Silogisme Katagorik.

Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga. Contoh; Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor). Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor). Maka; Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).

Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga. Contoh; Semua korusi tidak disenangi (mayor). Sebagian pejabat korusi (minor). Maka; Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).

Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan. Contoh; Beberapa politikus tidak jujur (premis 1). Bambang adalah politikus (premis 2). Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).

Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpul dapat diambil jika salah satu premisnya positif. Contoh; kerbau bukan bunga mawar (premis 1). Kucing bukan bunga mawar (premis 2). Kesimpulannya? Tidak ada.

Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.

Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah. Contoh; kerbau adalah binatang (premis 1). Kambing bukan kerbau (premis 2). Maka; kambing bukan binatang ? Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif

Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.contoh; Bulan itu bersinar di langit (mayor). Januari adalah bulan (minor). Maka; januari bersinar dilangit?

Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya. Contoh; kucing adalah binatang (premis1). Domba adalah binatang (premis 2). Beringin adalah tumbuahan (premis3). Sawo adalah tumbuhan (premis4). Konklusinya?

b. Silogisme Hipotetik

Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent. contoh; jika hujan saya naik becak (mayor). Sekarang hujan (minor). Maka saya naik becak (konklusi).

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya. Contoh Jika hujan, bumi akan basah (mayor). Sekarang bumi telah basah (minor). Maka hujan telah turun (konklusi)

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent. contoh; Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul. Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa. Maka kegelisahan tidak akan timbul.

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya. contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah
. Pihak penguasa tidak gelisah.
Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Hukum-hukum Silogisme Hipotetik

Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.

Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik adalah:

1) Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2) Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3) Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4) Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.

c. Silogisme Disyungtif

Silogisme Disyungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya.

Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan silogisme disyungtif dalam arti luas. Silogisme disyungtif dalam arti sempit mayornya mempunyai alternatif kontradiktif. Contoh; Heri jujur atau berbohong (premis1). Ternyata Heri berbohong (premis2). Maka ia tidak jujur (konklusi).

Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayotnya mempunyai alternatif bukan kontradiktif. Contoh; Hasan di rumah atau di pasar (premis1). Ternyata tidak di rumah(premis2). Jadi hasan di pasar (konklusi).

Hukum-hukum Silogisme Disyungtif

Silogisme disyungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, apabila prosedur penyimpulannya valid. Contoh; Hasan berbaju putih atau tidak putih. Ternyata Hasan berbaju putih. Maka hasan bukan tidak berbaju putih.

Silogisme disyungtif dalam arti luas, kebenaran konklusinya adalah sebagai berikut:

Bila premis minor mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar). Contoh: Budi menjadi guru atau pelaut. Budi adalah guru. Maka Budi bukan pelaut.

Bila premis minor mengingkari salah satu alternative, maka konklusinya tidak sah (salah). contoh: Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogya. Ternyata tidak lari ke Yogya. Maka dia lari ke Solo? Konklusi yang salah karena bisa jadi dia lari ke kota lain.


Metoda Ilmiah

1. DEFINISI

Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.

Menurut Almadk (1939), ”metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975), berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.” Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu.

2. KRITERIA METODE IMIAH

Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

  • Berdasarkan Fakta. Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
  • Bebas dari Prasangka. Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
  • Menggunakan Prinsip Analisa. Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
  • Menggunakan Hipotesa. Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
  • Menggunakan Ukuran. Obyektif. Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nuran.Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
  • Menggunakan Teknik Kuantifikasi. Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagainya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.

3. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam melaksanakan penelitian.

Abclson (1933) memberikan langkah-langkah Sberikut:

  • Tentukan judul.
  • Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus: a). Nyatakan apa yang disarankan oleh judul. b). Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum. c). Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi, situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
  • Dasar Teori.
  • Pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut: a). Analisa harus logis. b). Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat. c) Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan d). Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan. e). Tunjukkan cara mengelola data, dari awal sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah. f). Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta hubungannya dalam berbagai fase penelitian.
  • Kesimpulan. a). Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh b). Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan beberapa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa referensi.

Minggu, 08 Juni 2008

KEKAFIRAN BERPIKIR; Kritik Terhadap Buku Lintas Agama.

Materi ini merupakan Kata Sambutan Irfan S. Awwas dalam kapasitasnya sebagai Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Indonesia, pada acara Debat Publik "Fiqih Lintas Agama" yang berlangsung tanggal 15 Januari 2004 di UIN (Universitas Islam Negeri) Jakarta.


Abu Bakar Ba'asyir

Saya bukan simpatisan MMI, bahkan saya selalu mengkritik aksi-aksi mereka yang melanggar hukum. Namun menurut saya ada hal yang menarik dari MMI yaitu keberaniannya untuk berdialog/bedat kepada siapa saja yang memiliki pendapat, pemahaman, ataupun keyakinan yang bertentangan dengan mereka. Masih melekat dalam ingatan saya ketika mereka tidak segan-segan mengajak debat terbuka kepada Paulus (yang baru diangkat), dikarenakan dia (paulus) mengatakan bahwa islam meyebarkan agamanya dengan pedang! Terus, mereka juga mengajak debat terbuka Gurdur, Ulil, LSM-LSM yang tidak setuju UU-APP, Formalisasi Syariat Islam, dll. Namun sangat disayangkan, ajakan debat mereka selalu tidak direspon oleh pihak yang diajak. Saya pikir, jika kita memiliki pendapat dan kita yakin pendapat kita benar, seharusnya kita berani diajak debat kapan dan oleh siapun. Hal itu sebagai tanda kita memiliki keyakinan terhadap pendapat kita dan yang paling penting TANGGUNGJAWAB!!

Nah ini adalah salah satu debat-terbuka MMI yang saya ketahui. Silakan menyimak.


Kritik Terhadap Buku Fikih Lintas Agama


Pengarang Buku : Nurcholish Madjid, Kautsar Azhari Noer, Komarudin Hidayat, Masdar F. Mas'udi, Zainun Kamal, Zuhairi Misrawi, Budhy Munawar-Rahman, Ahmad Gaus AF dan Mun'im A. Sirry.

Fikih Pluralis yang dikembangkan oleh Tim Penulis Paramadina dan dikemas dalam sebuah buku berjudul, "Fikih Lintas Agama" yang diterbitkan bersama oleh Yayasan Wakaf Paramadina dan The Asia Foundation, merupakan salah satu bentuk kekafiran berfikir. Menyimak isinya yang dengan enteng mengorbankan prinsip-prinsip Islam untuk kepentingan "berhala kemanusiaan" jelas amat berbahaya.

Kerangka berfikir liberal yang mendasari opini para penulis, syarat dengan fitnah serta pelecehan terhadap Syari'at Islam. Selain itu juga mengandung unsur penghinaan terhadap keyakinan umat beragama. Berdasarkan hal itu, maka pada tanggal 12 Dzulqa'dah 1424 H (4 Januari 2004 M), Majelis Mujahidin sebuah institusi tansiq untuk Penegakan Syari'at Islam, menantang melakukan debat publik dengan tim penulis buku Fiqih Lintas Agama. Para penulis harus bertanggung jawab secara intelektual dan juga moral terhadap kandungan isi buku tersebut. Melalui debat publik, Majelis Mujahidin sebenarnya ingin melestarikan tradisi para ulama, ketika menghadapi persoalan yang masih diperselisihkan, siap diajak ber-munadharah.

Debat publik yang diusulkan Majelis Mujahidin, secara spesifik dimotivasi oleh beberapa alasan, antara lain:

Pertama, pada akhir kata pengantarnya, editor buku mengajak masyarakat luas untuk menguji berbagai gagasan dalam buku ini.

Kedua,gagasan dalam buku dimaksud ternyata mengandung distorsi pemikiran yang berbahaya serta pelecehan terhadap aqidah Islam. Para penulisnya telah melakukan manipulasi, misalnya dengan mengutip pendapat Imam As-Syatibi dalam kitab Al Muwafaqod mengenai Maqasidus Syari'ah, yang ternyata tujuan yang dimaksudkan penulis buku berlawanan dengan penjelasan di dalam buku aslinya.

Ketiga, pluralisme agama yang dikembangkan dalam buku ini merupakan kerangka berfikir "Talbisul Iblis", yaitu memoles kebathilan dengan menggunakan dalil-dalil agama atau argumentasi al-haq untuk tujuan kesesatan, seperti prilaku para pendeta Yahudi dan Nasrani. Ringkas kata, mereka menggunakan dalil-dalil kebenaran untuk tujuan kebathilan. Agama diorientasikan kepada kepentingan manusia, sehingga ketika manusia merasa kepentingannya tidak terwakili, maka mereka merasa bebas untuk pindah agama atau bahkan tidak beragama sama sekali.

Keempat, buku ini dapat mengundang salah paham terhadap syari'at Islam seperti yang umum dilakukan para orientalis dan kaki tangannya. Sebagaimana yang dilakukan Ahmad Amin dan Qasim Amin di Mesir yang menulis tentang Islam, Aqidah dan Syari'ah, kritik terhadap fiqih yang dilakukan tim penulis Paramadina di dalam Fikih Lintas Agama, memposisikan mereka yang berbeda pendapat dengan gagasan sesatnya ini sebagai orang "yang ingin menjadikan fikih bukan sebagai cara atau alat memahami doktrin agama, melainkan sebagai dogma yang kaku, rigid yang ujung-ujungnya adalah formalisasi Syari'ah Islam" (hal. 4 alinea 3). Dan formalisasi Syari'ah Islam dipandang sebagai kecenderungan orang yang kurang wawasan, dan tidak berfikir dalam kerangka kemanusiaan. Mereka curiga,"Fikih, secara implisit ataupun eksplisit telah menebarkan kebencian dan kecurigaan terhadap agama lain. Ada beberapa istilah yang selalu dianggap musuh dalam fikih klasik, yaitu "musyrik", "murtad", dan "kafir". Apakah Islam memang benar-benar sebagai agama yang menebarkan permusuhan dan kekerasan...? (hal. 2 alinea 2 dan 3). yang ujung-ujungnya kata mereka, formalisasi syari'at Islam. Oleh karena itu, untuk membuktikan betapa berbahayanya buku ini dalam hal menyesatkan manusia serta fitnah terhadap Islam, kami akan meminta penjelasan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara konfrehensif sebagai upaya klarifikasi terhadap penulis mengenai gagasan yang, dalam pandangan Majelis Mujahidin merupakan kekafiran berfikir.

Pada bagian keempat buku ini terdapat pernyataan yang cukup menarik, tentang perlunya dialog agama dalam upaya menjalin kerjasama lintas agama. Dan juga dinyatakan, tidak ada kerjasama tanpa didahului dialog, dan dialog yang tidak berlanjut pada kerjasama merupakan dialog setengah hati, bahkan verbalisme. Apabila pernyataan ini berlaku untuk debat kita hari ini, sudah semestinya jika Anda tidak mampu mengalahkan argumentasi yang kami kemukakan, maka kerjasama kita adalah: Harus ada keberanian untuk mohon maaf dan menyatakan taubatan nasuha terhadap kekafiran berfikir yang Anda tunjukkan dalam buku ini.

KRITIK KAMI

Pertama;

Di dalam buku ini dinyatakan perlunya menjadikan Kemanusiaan sebagai pijakan di dalam membuat FIQIH. Bagaimana Anda berbicara tentang fiqih lintas agama, sementara dalam realitas manusia tidak seluruhnya beragama, bahkan ada yang menentang agama dan tidak beragama sama sekali, berarti Anda masih berada dalam kerangka berfikir eksklusifisme. Apabila orang-orang yang tidak beragama dan menentang agama kepentingannya tidak tersentuh sama sekali, bukankah hal ini bertentangan dengan semboyan "Kemanusiaan" yang anda jadikan pijakan?

Kedua;

Apabila Anda berbicara soal agama, anda harus menjelaskan apa yang menjadi rukun-rukun atau unsur dasar dari agama yaitu:

a. Al Ma'bud (Siapa yang menjadi fokus sesembahan).

b. Syari'ah (Bagaimana cara sesembahan itu dilakukan).

c. Al 'Abid (Penyembah-Nya).

Kaitannya dengan gagasan Anda tentang fikih lintas agama, maka Anda harus menjelaskan sesembahannya siapa, cara yang ditempuhnya bagaimana. Jika Anda mengatakan, bahwa masing-masing umat beragama menyembah menurut kepercayaannya sendiri-sendiri, jelas suatu pernyataan yang kontradiktif, karena masing-masing menurut caranya sendiri-sendiri. Disini tidak ada lintasnya, karena di dalam lintasan itu bertemu dalam satu titik sehingga warna perbedaan masing-masing ditinggalkan. Kalau Anda jawab, bahwa yang dimaksudkan dalam pergaulan sehari-hari itu aspeknya sangat luas. Maukah orang Hindu meninggalkan doktrin ke-Kastaan, orang Kristen meninggalkan doktrin penyaliban dan penebusan dosa, orang Budha meninggalkan doktrin vegetarian, orang Yahudi meninggalkan doktrin riba boleh diambil dari non Yahudi, dan Anda sendiri, maukah para penulis meninggalkan sikap pemberontakan Anda terhadap syari'ah Islam?

Ketiga;

Anda menyebut kata-kata "Musyrik", "Kafir", dan "Murtad" sebagai istilah fiqih (hal 2 alinea 2), padahal istilah tersebut jelas terdapat di dalam al-Qur'an.

Musyrik: Qs. At-Taubah, 9: 28 artinya, kaum musyrik itu najis. Qs. At-Taubah, 9: 34 artinya, kaum musyrik itu membenci Islam. Qs. Nuh, 71:120 artinya, Nabi Nuh bukan golongan musyrik Qs. Rum, 30: 31 artinya, melarang kalian menjadi orang musyrik Qs. At-Taubah 9: 3 artinya Allah berlepas diri dari kaum musyrik

Kafir: Qs. Al-Baqarah, 2:6 artinya, orang kafir tidak bisa diajak kepada kebenaran. Qs. Mukmin, 40:28 artinya, kaum kafir itu usaha dan rencananya sesat. Qs. Mukmin 40:50 artinya, kaum kafir hanya menyeru kepada kesesatan.

Murtad: Qs. Al-Maidah, 5:54 artinya, orang mukmin dilarang murtad. Qs.Muhammad, 47:23 artinya, orang murtad dikendalikan oleh syetan

Apakah ayat-ayat al-Qur'an itu adalah fiqih? Apakah Anda tidak dapat membedakan antara fikih (pemahaman) dengan Qur'an (obyek pemahaman)? Jika ayat al-Qur'an itu fiqih berarti mengambil sumber dari yang lebih tinggi, karena fiqih itu adalah produk pemahaman manusia atas teks-teks agama. Seperti yang Anda katakan pada hal 5 alinea 3, "Hingga kini, rumusan Syafi'i itu diposisikan begitu agung, sehingga bukan saja tak tersentuh kritik, tapi juga lebih tinggi dari nash-nash Syar'i. Buktinya setiap bentuk penafsiran teks-teks selalu tunduk di bawah kerangka Syafi'i".

Fikih sebagai alat memahami teks, bagaimana bisa dianggap lebih tinggi dari Qur'an? Ini kerancuan berfikir yang keterlaluan. Konklusi logis apabila ayat al-Qur'an dianggap fiqih berarti Allah menjadi obyek hukum dari sesuatu yang dianggap lebih tinggi dari Allah, lalu Allah berfikir untuk memahami apa yang menjadi kehendak atau menjadi titah dari sesuatu yang lebih tinggi itu, sehingga keluar ayat-ayat al-Qur'an sebagai hasil pemahaman Allah tersebut. Apakah demikian yang Anda maksud?

Keempat;

Apabila Anda menyoal Fiqih Islam supaya membuka diri sehingga menerima fiqih-fiqih di luar Islam. Tunjukkan pada kami, apakah agama-agama selain Islam: Nasrani, Budha, Hindu, Khonghucu dllnya punya fiqih yang bisa dijadikan bahan untuk merumuskan fiqih lintas agama? Di dalam buku ini Anda tidak paparkan contoh-contohnya, tolong saudara beri contoh!

Sebagai perbandingan mengenai hukum pidana, ada hukum pidana Indonesia dan negara-negara lain. Jika kita bicara hukum pidana lintas negara, maka tentu ada parameter atau rumusan yang kita jadikan rujukan untuk menyusun hukum pidana lintas negara itu. Nah, yang Anda kemukakan di dalam buku ini, adalah keluhan mengenai persoalan-persoalan yang jawabannya sudah diterangkan di dalam fiqih Islam, tetapi kemudian dengan mengatasnamakan masyarakat non muslim, Anda menyatakan ini sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Misalnya, haram bagi umat Islam mengadakan perayaan natal bersama, tidak boleh memberi salam atau mendo'akan umat non muslim. Dilarang orang kafir masuk masjid, dilarang wanita muslimah menikah dengan lelaki kafir. Semua ini sudah ada jawabannya di dalam fikih Islam, tetapi kemudian Anda ingin mengakomodir keberatan dengan melakukan sebaliknya. Maka hal ini tidak bisa disebut fiqih lintas agama, tetapi pembatalan terhadap Syari'ah Islam. Bila Anda punya hujjah yang lebih kuat yang sesuai dengan Qur'an dan Sunnah, silakan Anda kemukakan. Tetapi Anda tidak bisa membatalkan hukum haramnya menikahkan muslimah dengan lelaki kafir, hanya karena misalnya Nurcholish Madjid menikahkan puterinya dengan lelaki Yahudi. Atau ikut natal bersama, hanya karena Said Agil Siraj mencontohkan itu. Siapa pun dia, selain Nabi Saw. maka dia tidak bisa dianggap sebagai representasi dari ajaran Islam, juga tidak bisa diposisikan sebagai uswah hasanah sebagaimana Nabi Muhammad.

Jika benar Quraisy Sihab menyatakan Yahudi dan Nasrani tidak lagi memusuhi umat Islam, hal ini bertentangan dengan statemen Samuel Huntington yang menyakatan: Musuh terbesar barat pasca komunisme adalah Islam. Jika Anda menyeru untuk meninggalkan pendapat Imam Syafi'i tentang hal di atas, padahal dia berpendapat sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Nabi, maka pendapat selainnya yang menyalahi Qur'an dan Sunnah Nabi lebih layak untuk ditinggalkan.

Kelima;

Pada hal 4 alia 3, Anda menolak formalisasi Syari'ah Islam dengan alasan, hal itu berpotensi menimbulkan perilaku diskriminatif atau pemaksaan kepada pihak lain. Apabila Anda konsistens berpegang atas dasar berfikir semacam ini, maka kami bertanya kepada Anda: Apakah hukum-hukum sekuler yang digunakan oleh negara-negara sekuler dalam mengatur kehidupan warga negaranya tidak juga menggunakan pola formalistik dan fundamentalistik? Misalnya undang-undang pajak, undang-undang lalu lintas, undang-undang pidana dan lain sebagainya yang dalam penerapannya mendapat tentangan dari banyak pihak, tetapi tetap saja dipaksakan melalui kekuasaan.

Kalau saudara keberetan terhadap formalisasi syariat Islam dengan alasan akan memicu konflik antar umat beragama, maka demi keadilan, Anda harus menyatakan hal yang sama terhadap formalisme undang-undang sekuler. Kalau saudara menerima formalisme undang-undang hukum sekuler, tetapi menolak formalisasi syari'at Islam, maka Anda tidak saja telah meninggalkan prinsip berfikir ilmiyah, argumentasi obyektif serta berwawasan kemanusiaan, tetapi juga Islam dan umat Islam yang berpegang teguh pada aqidah Islam.

Keenam;

Berbicara agama Anda mesti menjelaskan apa tujuan hidup yang digariskan oleh agama, apa hubungan antara penyembah ('abid) dengan yang disembah (ma'bud), apakah hubungan bersifat setara sehingga menimbulkan tanggungjawab timbal balik atau bersifat vertikal sehingga hanya ada beban kepada sepihak dan pertanggunganjawab kepada pihak yang disembah. Sebab tanpa penjelasan semacam ini berarti tidak ada agama, karena agama yang tidak menjelaskan posisi penyembahnya terhadap otoritas Yang Disembahnya, maka itu hanyalah permainan hawa nafsu dan kebingungan orang yang tidak berakal. Maka dalam fiqih lintas agama yang Anda propagandakan harus jelas rumusan tentang tujuan hidup dan tanggungjawab pada orang-orang yang beragama. Apabila Anda tidak dapat menjelaskan berarti Anda berfikir antagonistic dan kontradiktif diametral karena mengunakan kata-kata fiqih dan agama yang mempunyai konotasi dan pemahaman mutlak tertentu tetapi ternyata batas-batas tujuan dan tanggungjawabnya tidak jelas.

Kalau saudara ingin membangun agama baru dengan nama "agama pluralisme", maka saudara harus menjelaskan tujuan sentral agama ini dan kepada siapa tempat manusia menyampaikan tanggungjawabnya nanti setelah mati, dan konsekuensi dari perbuatan-perbuatan orang yang menjalankan "agama pluralisme" itu. Apabila Anda tidak dapat menjelaskan secara benar, maka fikih lintas agama jelas merupakan sinkretisme yang dapat menjerumuskan pengikutnya kepada kemusyrikan dan murtad dari Dien.

Keajaiban Angka 19 dalam Quran

Ada sebuah artikel menarik yang kemarin saya dapatkan dari teman saya. Artikel tersebut mengenai “keajaiban Angka 19 dalam Al Quran”. Inti dari artikel ini adalah menunjukan kepada kita bahwa ada kombinasi angka 19 didalam Al-Quran yang membuatnya terjaga dari tangan-tangan jahil yang ingin memalsukannya. Satu saja huruf dalam Al-Quran berubah, pasti akan diketahui karena hal tersebut akan membuat ketidak-seimbangan pada kombinasi 19.

Yang menarik perhatian saya adalah kalimat-kalimat (ayat-ayat) dalam Quran tetap serasi, dapat baca, serta memiliki arti dan makna walaupun ayat-ayat tersebut disusun dengan kode kombinasi 19!! Sebuah hal yang luar biasa, amazing. Melalui computer, kita bisa saja menyusun sebuah buku seperti Quran yang kata-kata bahkan huruf-hurufnya tersusun atas kombinasi-kombinasi. Namun, jika kalimatnya harus dapat dibaca, memiliki arti dan makna, apalagi harus memuat informasi (sejarah, ilmu pengetahuan, dan ramalan masa depan), itu tidaklah mungkin dilakukan walaupun kita menggunakan perhitungan dengan computer yang sangat cepat dan cermat sekalipun.

Apalagi ketika saya membayangkan bagaimana Quran diturunkan. Turun secara sepotong-sepotong dan spontan, kadang-kadang merupakan jawaban sebuah persoalan ataupun peristiwa, di tempat berlainan, dalam waktu yang relative panjang (23 th), serta di turunkan kepada orang yang tidak bisa baca tulis? Saya tidak dapat membayangkan jika Quran dibuat oleh manusia, sekalipun oleh seluruh manusia modern saat ini dan massa depan!! Saya yakin, Quran bukan produk manusia.

Ini adalah artikelnya, selamat menyimak.


Keajaiban Angka 19 Dalam Quran

Yang atasnya ada sembilanbelas. …….., dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19) melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”.(Q.74:30-31)

Holy Koran

Keajaiban angka 19 di dalam kitab AlQur'an ini pertama kali ditemukan seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad Khalifa. Hasil penemuannya ini didemonstrasikan ketika diselenggarakan Pameran Islam Sedunia di London pada tahun 1976 . Berikut cuplikan dari sebagian penemuannya tersebut :

“Bismillaahirrahmaanirraahiim” (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) sebagai pembuka setiap surat dalam Al Qur'an ternyata terdiri dari 19 huruf (atau 19 X 1 ).

Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : Ismi – Allah – Arrahman – Arrahim. Jumlah dari masing-masing kata tersebut dalam Quran ternyata selalu merupakan kelipatan angka 19.

Kata dalam Al Qur'an

Jumlah

Kelipatan 19

Ismi

19

19 X 1

Allah

2.698

19 X 142

Arrahman

57

19 X 3

Arrahim


19 X 6

Apabila faktor pengalinya dijumlahkan hasilnya juga merupakan kelipatan angka 19 , yaitu 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (atau 19 X 8). Jumlah total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat (atau 19 X 6 ). Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 ), dengan perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9 (At Taubah), sedangkan sebuah lagi ditemukan di surat ke-27 ayat : 30. Selain itu, ditemukan hubungan yang menarik antara surat ke-9 dan ke-27. Surat ke-27 ternyata merupakan surat yang ke-19 jika dihitung dari surat ke-9.

Surat ke-27 ayat : 30 tempat ditemukannya bacaan ‘Basmalah’. Jika nomor surat (27) dan nomor ayatnya (30) dijumlahkan , yaitu 27 + 30 = 57. Hasilnya merupakan kelipatan angka 19(atau 19 X 3 ). selain itu, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-9 s/d ke-27, (9+10+11+12+…+24+25+26+27) maka hasilnya adalah 342 (atau 19 X 18 ).

Wahyu pertama (Surat ke-96 ayat : 1-5 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ) dan 76 huruf (atau 19 X 4 ). Wahyu kedua (Surat ke-68 ayat : 1-9 ) terdiri dari 38 kata (atau 19 X 2 ). Wahyu ketiga (Surat ke-73 ayat : 1-10 ) terdiri dari 57 kata (atau 19 X 3 ). Wahyu terakhir (Surat ke-110 ) terdiri dari 19 kata (atau 19 X 1 ), dan ayat pertama dari Surat ke-110 tersebut terdiri dari 19 huruf (19X1). Wahyu yang pertamakali menyatakan ke-Esaan Allah adalah wahyu ke-19 (Surat ke-112, Al Ikhlas)

Surat ke-96 tempat terdapatnya wahyu pertama, terdiri dari 19 ayat (atau 19 X 1 ) dan 304 huruf (atau 19 X 16 ). Selain itu juga ternyata surat ke-96 tersebut merupakan surat yang ke-19 bila diurut/ dihitung mundur dari belakang Quran. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa Quran tersusun dengan perhitungan sistim kunci (interlocking system), sesuai maksud dari surat ke-85 ayat : 20, yang artinya : “Allah telah mengepung/ mengunci mereka dari belakang”.

Dari point 13, apabila bilangan surat-surat dijumlahkan mulai dari surat ke-114 s/d ke-96, (114+113+112+111+…+98+97+96) maka hasilnya adalah 1995 (atau 19 X 105 ). Bagian tengah-tengah Quran jatuh pada Surat ke-18 (Al Kahfi) ayat : 19 (atau 19 X 1 ). Apabila jumlah ayat-ayatnya dijumlahkan : 3+19+29+30+52=133, (atau 19X7).

Surat ke-68 diawali huruf ‘Nun’. Setelah diteliti jumlah huruf ‘Nun’ yang terdapat pada surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Jumlah kata‘Nun’

kelipatan 19

68

133

19 X 7

Surat ke-42 dan surat ke-50 diawali huruf ‘Qof’. Setelah diteliti huruf ‘Qof’ yang terdapat pada kedua surat tersebut sebanyak 114 huruf (atau 19 X 6 ). Ada yang berpendapat bahwa huruf ‘Qof’ ini singkatan dari kata ‘Quran’ karena Quran terdiri dari 114 surat.

Surat ke

Jumlah kata ‘Qof’

kelipatan 19

42

57

19 X 3

50

57

19 X 3

Jumlah

114

19 X 6

Surat ke-42 diawali huruf ‘Ain’, ’Sin’, dan ‘Qof’. Setelah diteliti jumlah total ketiga huruf tersebut pada surat ke-42 merupakan kelipatan 19.

Surat ke

‘Ain’

‘Sin’

‘Qof’

Total

kelipatan 19

42

98

54

57

209

19 X 11

Surat ke-36 (Yasin) diawali huruf ‘Ya’, dan ‘Sin’. Setelah diteliti jumlah total kedua huruf tersebut pada surat ke-36 merupakan kelipatan 19.

Surat ke

‘Ya’

‘Sin’

Total

kelipatan 19

36

237

48

285

19 X 15

Surat ke-13 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-13 merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Alif’

Lam

Mim

Ro

total

kelipatan 19

13

605

480

260

137

1482

19 X 78

Surat ke-7 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, ‘Mim’, dan ‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-7 merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Alif’

Lam

Mim

Shod

total

kelipatan 19

7

2529

1530

1164

97

5320

19 X 280

Surat ke-19 diawali huruf ‘Kaf’, ‘Kha’, ‘Ya’, Ain, dan ‘Shod’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat ke-19 merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Kaf

Kha

Ya

Ain

Shod

total

kelipatan 19

19

137

175

343

117

26

798

19 X 42

Surat ke-7, 19, dan 38 diawali huruf ‘Shod’. Total jumlah huruf ‘Shod’ dalam ketiga surat tersebut ternyata merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Jumlah kata Shod

kelipatan 19

7

97

-

19

26

-

38

29

-

Jumlah total

152

19 X 8

Surat ke-10, 11, 12, 14, dan 15 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Ro’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Alif

Lam

Ro

total

kelipatan 19

10

1319

913

257

2489

19 X 131

11

1370

794

325

2489

19 X 131

12

1306

812

257

2375

19 X 125

14

585

452

160

1197

19 X 63

15

493

323

96

912

19 X 48

Surat ke-2, 3, 29, 30, 31, dan 32 diawali huruf ‘Alif’, ‘Lam’, dan ‘Mim’. Jumlah total huruf-huruf tersebut pada surat-surat tersebut merupakan kelipatan 19.

Surat ke

Alif

Lam

Min

total

kelipatan 19

2

4502

3202

2195

9899

19 X 521

3

2521

1892

1249

5662

19 X 298

29

774

554

344

1672

19 X 88

30

544

393

317

1254

19 X 66

31

347

297

173

817

19 X 43

32

257

155

158

570

19 X 30


Lebih jauh tentang keistimewaan Angka 19 :

Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematik dikenal sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan manapun kecuali dengan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan bahwa sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga kecuali bagi diri-Nya sendiri (Surat ke-112 ayat 3).

Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana angka 1 merupakan bilangan pokok pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni 'Maha Awal dan Maha Akhir' (Surat ke-57 ayat : 3).

Angka 1 melambangkan sifat-Nya yang 'Maha Esa' (surat ke-112 ayat 1), sedangkan angka 9 sebagai bilangan pokok terbesar melambangkan salah satu sifatnya yang ke-38 yaitu 'Maha Besar'.

Dalam Kalender Tahun Komariyah (Sistem Peredaran Bulan), terjadinya Tahun Kabisat terjadi pada setiap 19 tahun sekali.

Kerangka manusia yaitu : - tulang leher ada 7 ruas, tulang punggung ada 12 ruas, jadi jumlahnya 19 ruas. (Referensi: "Atlas Anatomi", Prof. Dr. Chr. P. Raven).