Kamis, 29 Mei 2008

Carilah Ilmu dan Iman

………Jangan Pikirkan Sesuatu yang Telah Dijamin, Pikirkanlah Sesuatu yang Tidak dijamin, yaitu Ilmu dan Iman…………


Kalimat yang sangat luarbiasa yang pernah saya dengar. Kalimat ini saya dapatkan ketika mendengarkan kuliah tauhid Bang Imad. Ketika itu beliau sedang bercerita tentang kegelisahan dirinya untuk memutuskan sebuah pilihan yang delematis, sangat sulit. Menjadi wakil direktur Pertamina dengan jaminan “harta” yang melimpah atau menjadi seorang pembina generasi muda di Mesjid Salman ITB dengan tanpa jaminan “harta”. Sebuah pilihan yang mempertaruhkan idiealisme, kepentingan, dan juga masa depan dirinya. Sebuah keadaan yang mungkin akan dijumpai oleh semua orang yang memiliki idealisme, visi dan juga kesadaran.

Dalam keadaan delematis tersebut, beliau meminta saran kepada ayahnya, seorang ulama besar dari Sumatra. Hal yang sangat berkesan bagi saya adalah sebuah saran/jawaban dari ayahnya yaitu nak, dalam hidup ini kita sebagai manusia tidak usah risau terhadap hal yang telah Tuhan jamin akan diberikan kepada semua manusia, tapi kita haruslah risau dan sungguh-sungguh mengerjar hal yang tidak dijamin seluruh manusia mendapatkannya. Hal yang Tuhan jamin bagi manusia adalah rezeki dan jodoh, dan hal yang tidak Tuhan jamin adalah ilmu dan iman. Nak, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu dan iman”. Sebuah jawaban yang dalam sekali maknanya.

Terdapat dua hal yang berbeda dalam nasihat diatas yaitu hal yang dijamin dan hal yang tidak dijamin. Hal yang dijamin adalah rezeki dan jodoh, dan hal yang tidak dijamin adalah ilmu dan iman. Mengapa demikian? Mari kita analisis.

Ilmu adalah sebuah alat yang dapat menunjukan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk. Orang yang berilmu dapat melihat suatu persoalan dengan lebih tajam, melihat yang tidak terlihat oleh orang lain dan mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain. Dengan ilmu, manusia membuat peradaban, membuat aturan, membuat teknologi, membuat kebijakan, dan membangun kehidupan. Orang-orang besar dalam sejarah manusia, para pemimpin, pembisnis, pemikir dan ilmuan yang sukes adalah orang-orang yang dipastikan berilmu. Tidak ada orang yang sukses didunia ini yang tidak berilmu.

Iman adalah sebuah keyakinan akan suatu kebenaran yang kemudian di buktikan dengan sebuah tindakan. Secara universal iman dapat diartikan sebagai sebuah kesadaran, keberanian, kejujuran dan tanggug jawab. Iman dilahirkan dari ilmu. Ilmu menujukan sedangkan iman menetapkan. Imanlah yang menentukan sesorang itu bertindak benar. Iman jugalah yang menjadikan orang baik atau orang jahat. Orang-orang besar dalam sejarah tidak semuanya orang baik. Contohnya adalah Hitler. Dia adalah orang besar yang termasuk “Seratus Orang yang Paling Berpengaruh di Dunia”, pemimpin yang ditakuti, penakluk sekaligus pemikir, akan tetapi his product are blood and sadness. Ilmu tanpa Iman adalah bencana, demikianlah yang dikatakan Albert Einstein ketika menyaksikan hancurnya Hirosima dan Nagasaki oleh penemuannya sendiri.

Rezeki adalah sesuatu yang baik yang kita dapatkan. Rezeki tidak selalu dalam bentuk harta yang melimpah, pangkat yang tinggi, atau ketenaran. Rezeki berkaitan dengan kebahagian dan ketenangan jiwa. Boleh jadi seseorang memiliki harta yang banyak, pangkat yang tinggi, kekuasaan, dan ketenaran tapi hidupnya tidak bahagia, tidak tenang. Contohnya adalah Matan Presiden RI Soeharto. Tidak usah dijelaskan, semua orang sudah tahu.

Jodoh adalah pasangan hidup seseorang. Bagi laki-laki jodohnya adalah perempuan, begitu juga sebaliknya. Setiap orang menginginkan jodoh yang baik bagi dirinya, bagaimana tidak, kehidupan kita selama didunia ini akan di jalani dengan dia. Dengan kata lain, jodoh adalah bagian dari kehidupan seseorang atau seperti judul lagu dewa, jodoh adalah “separuh-nafasku”. Kriteria jodoh yang baik adalah, akhlak/karakter, wajah, keturunan/keluarga, dan harta. Karakter atau akhlak menenpati prioritas pertama, karena karakter merupakan penentu sebuah keluarga bahagia atau tidak, sukses atau gagal. Karakter meliputi, cita-cita, kesadaran, kejujuran, tanggungjawab, harga diri, keberanian, empaty dan simpati, dan motive. Wanita cantik banyak ditemui dimana-mana, bahkan ditempat pelacuran. Keturunan/keluarga yang baik belum tentu menghasilkan anak yang baik (hanya peluangnya yang lebih besar). Orang yang kaya juga banyak, bahkan di Indonesia sangat banyak (banyak koruptor). Tapi orang yang memiliki karakter/akhlak yang baik sangat sulit ditemukan. Tentu saja, yang paling baik adalah jika semua kriterianya terpenuhi, karakter yang baik, cantik, dari keluarga baik2 dan kaya raya.

Dari paparan diatas, jika kita merujuk pada teori umum sebab-akibat, dimana teori ini menyatakan bahwa setiap phenomena yang terjadi merupakan akibat/dampak dari suatu sebab. Kita akan mendapatkan bahwa rezeki dan jodoh merupakan suatu akibat/dampak kemudian ilmu dan iman merupakan sebabnya.

Orang yang berilmu dan beriman dipastikan akan sukses baik di dunia maupun diakhirat. Orang yang berilmu mengetahui jalan untuk sukes sedangkan iman didalam hatinya mengerakan dia untuk menempuh jalan tersebut, sehingga kesuksesan/rezeki akan didapatkannya. Orang berilmu dan beriman dipastikan berkarakter/berakhlak baik, karena dengan ilmunya dia mengetahui mana yang benar dan salah, yang baik dan buruk, dan dengan imannya dia akan memilih, menetapkan dan melakukan yang benar dan baik. Orang yang berkarakter baik pasti akan memilih jodoh yang karakternya baik juga, mengapa? Karena dia TAHU….

Dari analisa tersebut, dapat dikatakan bahwa perkataan ayahnya Bang Imad adalah benar yaitu kita sebagai manusia jangan dirisaukan oleh hal-hal yang telah Tuhan jamin bahwa setiap manusia akan mendapatkannya, tapi kita harus risau dan pikirkan hal-hal yang tidak Tuhan jamin setiap manusia mendapatkannya, yaitu ilmu dan iman. Oleh karena itu, berjuanglah dengan segenap jiwa dan raga untuk mendapatkan ilmu dan iman. Fokus kan hidup kita pada dua hal tersebut saja. Ketika anda mendapatkannya, dapat dipastikan rezeki dan jodoh yang baik akan Anda dapatkan juga. This is one rule of universe

Kebali lagi kepada Bang Imad, Akhirnya Bang Imad memutuskan untuk memilih menjadi seorang pembina generasi muda di Salman ITB. Hasilnya, amazing. Salman yang dipimpin Bang Imad menghasilkan kader-kader yang luarbiasa, orang2 besar di negri ini. Dengan keberhasilannya itu, nama Mesjid Salman ITB pada era 70an terkenal sampai ke negri Paman Sam, Amerika Serikat! Bahkan pernah masuk majalah New York Times, sebagai masjid ancaman bagi ideology kapitalisme. Banyak prestasi lain yang mengagumkan, yang di torehkan Bang Imad melalui aktivitasnya di Mesjid Salman ITB. Lebih lengkapnya silahkan baca Buku Biograpi Bang Imad. Bang Imad mendapatkan rezeki terbaik dalam hidupnya, sebuah prestasi yang tidak mungkin didapatkan jika beliau memilih ke Pertamina. Membangun generasi muda menjadi orang-orang yang tangguh, berkarakter, memiliki jiwa kepemimpinan transformasional yang mampu mengambil perhatian dunia ide dan politik adalah prestasi yang mengagumkan. Luar biasa!!!

2 komentar:

  1. Thx atas partisipasix d blogq. Jadi mas imam penggemar teka-teki y? Dah nyoba situs www.tkatki.net lom? Ato www.freedom.altroz.net .

    BalasHapus
  2. Wah belum tuh. saya sukanya teka-teki ilmiah atau logika. kalau teka-teki yang 'ajaib-ajaib' sih ga suka.thx juga informasinya.

    BalasHapus