Jumat, 30 Mei 2008

Prinsip-Prinsip Manajemen Diri (1)

Sebagai manusia, saya dan juga Anda semua selain diciptakan dengan wujud yang sempurna, kita juga dibekali potensi oleh Tuhan. Potensi tersebut adalah akal/otak, hati /rasa, dan Jasad/fisik. Potensi yang diberikan oleh Tuhan pada setiap manusia pada hakikatnya sama, namun berbeda dalam hal kadar dan komposisinya. Jika potensi yang diberikan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka akan terciptalah manusia-manuisa besar yang mampu memimipin dunia dan memberikan manfaat pada kehidupan.

Dalam buku M. Hart yang berjudul “Seratus Manusia yang Paling Berpengaruh di Dunia” kita bisa melihat karya manusia-manusia besar itu, dimana merekalah yang menciptakan peradaban manusia, seperti yang kita rasakan sekarang. Akan tetapi pada kenyataannya, justru banyak manusia yang tidak memanfaatkan potensi yang dimilikinya, sehingga pada suatu sisi terdapat manusia-manusia besar yang membanggakan dalam sejarah dan disisi yang lain terdapat manusia-manusia biasa bahkan manusia-manusia kecil yang “merepotkan” dalam sejarah.

Leader

“Manusia besar” dan “manusia kecil” dibedakan dari kualitas dan kuantitas karya yang mereka sumbangkan pada kehidupan. Karya-karya yang dihasilkan manusia tidak akan terlepas dari potensi yang mereka miliki dan merupakan hasil dari pemanfaatan dari potensi tersebut. Sedangkan potensi yang dimiliki manusia pada hakikatnya sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa sukses tidaknya terggantung dari seberapa besarkah dia bisa memanfaatkan atau memenej potensi yang dimilikinya.

Terdapat bermacam-macam model atau metode untuk memanajemen potensi diri. Salah satunya adalah model manajemen potensi diri islami atau sering disebut model manajemen islam. Model manajemen islam menitik beratkan kepada bagaimana kita selaku manusia dapat memaksimalkan potensi diri kita untuk berbuat sebaik mungkin dalam menempuh kehidupan ini.

Model anajemen islam merupakan sebuah model yang telah diakui dapat menghasilkan menusia-manusia yang besar dalam sejarah, seperti Muhammad, Umar, Khalid, Ibn Sina, Al-Khawarizmi, Al Jabar, Muhammad Fatih dll. Sumber dari manajemen islam adalah Quran dan Muhammad yang notabenenya adalah manusia yang paling berpengaruh mengubah peradaban dunia. Dalam buku “Seratus Manusia yang Paling Berpengaruh di Dunia”, M. Hart menyatakan bahwa manusia nomor 1 yang paling berpengaruh dalam peradaban manusia adalah Muhammad Bin Abdullah (Nabi Muhammad). M.Hart menuliskan dalam bukunya “Kesetimbangan dalam kehidupan dunia dan spiritualnya menjadikan dia sebagai manusia yang sempurna. Hanya dalam waktu kurang dari 23 tahun, dia mampu membentuk masyarakat yang beradab. Masyarakat yang kedepannya merupakan pelita-pelita dalam kehidupan kita hari ini. Saya berkeyakinan bahwa dia merupakan tokoh yang paling berpengaruh di dunia ini”. Terdapat beberapa prinsip dalam Model Manajemen Islam, diantaranya;


Manfaatkan waktu sebaik-baiknya

Salah satu prinsip manajemen islam adalah bagaimana seseorang dapat menghayati, memahami dan merasakan betapa berharganya waktu. Satu detik berlalu tidak mungkin dia kembali. Waktu merupakan sehelai kertas kehidupan yang harus ditulis dengan deretan kalimat kerja dan prestasi.

Dalam manajemen islam, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya merupakan sebuah keharusan bahkan kewajiban bagi setiap orang untuk bisa mencapai derajat takwa (manusia terbaik). Hal Ini sebagaimana firman Tuhan, “ Demi waktu, sesungguhnya ,manusia pasti dalam kerugian, kecuali yang beriman dan beramal shaleh, saling berpesan dalam kebaikan dan dalam kesabaran”.

Times

Manusia-manusia besar dapat dipastikan menghargai waktu. Benyamin Franklin berkata,” Dost thou love life?Then do not squander time, for that is the stuff life is made of (Apakah Anda mncintai kehidupan? Maka jangan lah memboroskan waktu sebab waktu merupakan sebab pembentuk kehidupan)”. Jhon F Kennedy berkata,”The full use of your powers(times) along lines of excellent (memanfaaatkan seluruh kekuatan(waktu), Anda sedang menuju puncak kehidupan)”. Jadi untuk dapat memanajemen potensi diri, hal pertama yang harus dilakukan adalah manfaatkan waktu sebaik-baiknya.


Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

Prinsip manajenem diri dalam islam yang lain adalah bagaimana kita bisa merancang kehidupan kita supaya hari ini yang kita jalani harus lebih baik dari hari kemarin yang telah jilanani atau hari esok yang akan kita tempuh harus selalu lebih baik dari hari ini. Muhammad berkata,”Bekerjalah engkau untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”. Selain itu, disebutkan juga,” Hendaklah kamu menghitung dirimu sendiri sebelum datang hari dimana engkau yang akan diperhitungkan”. Dari sana kita dapat melihat bagaimana pentingnya perencanaan hidup dalam manajemen islam, sehingga hari besok harus selalu lebih baik dari hari sekarang.

Hidup Terencana

Besegeralah meyelesaikan pekerjaan lain, setelah pekerjaan skrg selesai.

Prinsip yang lain dalam manajemen islam adalah bersegera menyelesaikan pekerjaan yang lain setelah suatu pekerjan selesai. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Quran 94:7,” maka apabila kamu telah selesai dari suatu pekerjaan, bersegeralah menegerjakan pekerjaan yang lain”. Karena begitu berharga sebuah waktu dalam manajemen islam, sehingga tidak ada istilah leha-leha/santai ketika kita telah menyelesaikan sebuah pekerjaan. Inilah yang membuat Muhammad menjadi manuisa paling baik didunia, karena semua kehidupannya adalah untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak ada waktu santai.

Bergegas!!


Kerjakan tugas mulain dari yang paling penting dan mendesak

Prinsip yang lain dalam manajemen islam adalah kerjakan tugas/pekerjaan menurut tingkat kepentingan dan juga urgensifitasnya. ketika kita memilki beberapa targetan atau pekerjaan yang harus dikerjakan sesegera mungkin, islam mengajarkan untuk mengerjakan perkara yang wajib dahulu sebelum pekerjaan yang lain. disini terlihat bahwa islam mengajarkan tingkat kepentingan dan kemendesakan (urgensifitas) menjadi salah satu prinsipnya. Hal ini merupakan salah satu konsep yang sering kita jumpai pada model-model manajemen yang lain.


Swot Analisis

Komitmen

Yang dimaksud dengan commitment adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah yang telah ditentukannya. Kita boleh saja bisa merancang kehidupan kita sebaik mungkin, membuat targetan-targetan yang telah diperhitungan dengan baik, akan teteapi semua itu menjadi tidak berharga ketika kita tidak memiliki komitmen. Tanpa sebuah komitmen, semua yang telah kita rancang dan tetapkan tidak akan terlaksana, menjadikannya hanya sebuah hiasan dalam buku yang tidak bermakna.

Komitmen

Dalam komitmen tergantung sebuah tekad dan keyakinan yang melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gariah. Mereka yang memiliki komitmen tidak mengenal kata menyerah. Mereka hanya akan berhenti menapaki cita-citanya bila langit telah runtuh. Komitmen adalah soal tindakan, keberanian, kesungguhan dan kesinambungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar