Selasa, 03 Juni 2008

Ilmu Sosial Bukan Ilmu Pasti??(Sebuah Kritik)

Saya berpikir bahwa ilmu sosial adalah ilmu eksak, seperti halnya matematik, fisika atau kimia. Saya berpikir demikian, karena saya melihat bahwa manusia sebagai objek yang diteliti oleh ilmu sosial merupakan bagian dari alam semesta (sama halnya dengan objek yang diteliti oleh fisika atau kimia) dimana mereka semua memiliki spesifikasi (ukuran) yang pasti. Sehingga, ilmu tentangnya merupakan sesuatu yang pasti juga.

Terdapat Banyak Jawabaan dalam Ilmu Sosial??

Adanya pendapat yang menyatakan bahwa ilmu social bukan eksak (limu pasti) dengan sebuah alasan bahwa setiap manusia memiliki respon yang berbeda terhadap sesuatu, dimana respon yang berbeda inilah yang menyebabkan didalam ilmu sosial, tidak adanya jawaban yang pasti atau terdapat banyak jawaban yang benar terhadap sebuah persoalan. Saya pikir hal ini benar untuk suatu kasus dan salah untuk kasus yang lain. Sebagai contoh misalnya setiap orang memiliki keinginan atau tujuan yang berbeda-beda dalam hidup ini. Walaupun tujuannya berbeda-beda, tapi tetap saja pada intinya keinginan dan tujuan yang dicari manusia adalah sama yaitu untuk mencapai kebahagiaan (pursuit of happyness). Perbedaan tadi (tujuan hidup) yang dimiliki manusia bisa dikatakan semuanya benar, dengan syarat kebenaran terbatas, tapi tetap saja hanya ada satu jawaban yang tepat benar (telah ditetapkan oleh pencipta manusia).

Adanya perbedaan keinginaan atau tujuan yang dimiliki manusia adalah disebabkan oleh ada perbedaan pengetahuan dan pemahaman terhadap kehidupan. Jika saja pengetahuan dan pemahamannya sama-sama sempurna, maka jawabanya akan sama. Hal ini tidaklah aneh karena terdapat juga dalam ilmu-ilmu pasti, salah satunya matematika (the mother of knowledge).

Dalam matematika, terdapat dua buah cara untuk mengetahui sebuah jawaban yaitu dengan metoda analisis dan numerik. Anilisis digunakan untuk menjawab sesuatu yang “pasti”, seperti 2x =2, berarti x = 1. Numerik digunakan untuk mencari jawaban dari sebuah persoalan yang tidak bisa diketahui jawabannya jika dicari dengan cara analisis. Sebagai contoh; berapakah x dari persamaan coshx + cosx - 3 = 0? Jawabannya pasti berbeda-beda, sesuai dengan tigkat kemampuan seseorang dalam mengkalkulasi dan mengiterasi. Perbedaan jawaban ini bisa dianggap benar dengan syarat kebenaran terbatas. Pada kenyataannya tetap, hanya terdapat satu jawaban yang tepat benar. Jawaban yang tepat benar akan diperoleh jika iterasi yang dilakukan sebanyak tak hingga (sempurna) kali. Inilah salah satu contoh yang saya pikir dapat menyanggah pernyataan bahwa ilmu sosial tidak eksak dengan alasan bahwa dalam ilmu social terdapat banyak jawaban yang “benar”.

Contoh Satu Pertanyaan dengan 2 Jawaban??

Ada sebuah contoh yang menarik yang suka dijadikan alasan tidak eksaknya ilmu social, yaitu sebuah gambar denga bentuk mirip Duck and Rabbit. Seperti berikut;

Duck or Rabbit

Jika saya (manusia) ditanya apakah gambar tersebut mirip Duck or Rabbit, saya akan menjawab dua-duanya. Ini tidak bisa dijadikan alasan tidak eksaknya ilmu sosial, sebab gambar tersebut memang sebuah gambar (persoalan) yang sengaja dibuat supaya timbul 2 buah persepsi atau 2 buah jawaban yaitu Duck or Rabbit. Saya pikir Ini bukan hal yang aneh, karena dalam matematikpun ada hal yang demikian. Sebagai contoh berapakah x dari x(kuadarat) + 5x + 6 =0? Jawabanya ada 2, yaitu x = -2 atau x = -3. Kedua-duanya benar karena memang soal tersebut dibuat demikian.

Terdapat Ketidakpastian dalam Ilmu Sosial??

Pendapat lain yang dijadikan alasan bahwa ilmu sosial bukan ilmu pasti adalah bahwa terdapat ketidak pastian dalam ilmu sosial. Ketidakpastian ini disebabkan oleh setiap saat manusia berubah, baik dari segi pemikiran dan keinginannya. Suatu nilai yang dianggap benar pada saat ini, belum tentu benar pada waktu dan tempat yang lain. Suatu nilai mungkin baik pada suatu tempat tapi tidak baik pada tempat yang lain. Selain itu hukum sosial juga menunjukan ketidakpastian. Orang yang baik belum tentu mendapatkan hal yang baik dan orang jahat belum tentu mendapatkan hal buruk dari kejahatannya. Sebagai contoh; tidak semua orang jahat hidup dalam keadaan terhina dan tidak semua orang baik hidup dalam keadaan terhormat.

Menurut saya ini tidak bisa dijadikan alasan tidak eksaknya ilmu sosial karena hal yang demikian terjadi juga pada ilmu-ilmu pasti. Sebagai contoh saya ambil dari fisika modern yaitu teori relativitas yang di temukan Einstein. Salah satu teori itu menyatakan bahwa waktu adalah sesuatu yang relative. Satu jam sekarang yang kita rasakan berbeda dengan satu jam yang dirasakan orang lain yang sedang berada dalam kendaraan yang melaju dengan kecepatan tertentu. Begitu juga dengan ruang dan massa, semuanya relatif? Apalagi jika sudah masuk pada kosep Ketidakpastian Heisenburg. Diamana segala sesuatu adalah tidak pasti. Apakah dengan demikian menjadikan ilmu fisika menjadi bukan ilmu pasti? Tentu saja tidak, justru dengan ditemukannya teori relativitas dan Ketidakpastian, mejadikan Fisika sebagai ilmu pasti karena dapat memastikan adanya sebuah ketidakpastian di alam ini.

Kesimpulan

Menurut saya untuk dapat mengetahui manusia serta interaksinya dengan lingkungan secara pasti, dibutuhkan pengetahun yang lengkap terhadap semua potensi dan sifat dasar manusia. Untuk itu dibutukan berbagai penelitan dan percobaan yang terus menerus (sampai sempurna). Ketika semua telah diketahui, saya yakin dengan ilmu tersebut kita bisa menebak atau memprediksi secara pasti apa yang akan direspons manusia, sehingga terbukti bahwa social is the same as physics, math, biologie and chemestry.


4 komentar:

  1. hay....... Q lajang 18th...

    BalasHapus
  2. hay..... Q cowok 18 Th.....

    BalasHapus
  3. makasi dah bagi bagi ilmu...kemaren sy berdiskusi mengenai hal ini perbedaan ilmu sosial dan eksak...menurut pandangan kebanyakan ilmu eksak ya...pasti...ilmu sosial...ya...tidak pasti...tapi setelam membaca pendapat anda...sy setuju dengan anda..bahwa ilmu sosial juga ilmu pasti... ilmu eksak juga ada ketidak pastiannya...itulahh yang namanya manusia memiliki keterbatasan, tidak sempurna...yang bisa kita lakukan adalah memahami

    BalasHapus
  4. saya pikir pengertian eksak dan non eksak itu bukan antara pasti dan tidak pasti .. coba kita fahami lagi apa itu eksak dan sosial/non eksak.

    BalasHapus